Nasional

Gempa 7,1 Magnitudo di Filipina, Ada Peringatan Tsunami di Indonesia

219
×

Gempa 7,1 Magnitudo di Filipina, Ada Peringatan Tsunami di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Titik Gempa. (Foto: BMKG.go.id)
Titik Gempa. (Foto: BMKG.go.id)

JAKARTA, KabarSelebes.com – Gempa berkekuatan 7,1 magnitudo mengguncang barat laut Mindanao, Filipina, Sabtu (29/4/2017) pukul 03.23 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan peringatan dini tsunami untuk daerah Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.

“Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD dampak gempa. Berdasarkan laporan dari BPBD dilaporkan bahwa gempa dirasakan lemah di Manado, Sangihe dan Maluku Utara,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/4/2017).

Gempa berkekuatan 7,1 magnitudo terjadi di titik koordinat 5.45 lintang utara dan 125.00 bujur timur. Pusat gempa berada di sekitar Mindanao, Filipina, atau 210 km barat laut Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, atau 246 km barat laut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Berdasarkan Badan Geologi Amerika gempa dengan kekuatan 6,8 magnitudo berada pada kedalaman 41,7 km. Sementara itu BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami.

“Kemungkinan terjadi tsunami lokal yang merusak, untuk radius lebih dari 100 km dari episenter. Pemutakhiran peringatan dini tsunami di Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Sutopo mengatakan pihak BPBD setempat telah melaporkan belum ada tanda-tanda tsunami di sekitar pantai. Pemantauan hingga kini terus dilakukan.

Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan dari InAWARE (Indonesia All Warning And Risk Evaluation) BNPB, gempa merusak diperkirakan hanya terjadi di sekitar Kepulauan Mindanao, Filipina, seperti wilayah di Glan, General Santos, Klamba, Palimbang, Koronadal, Kelamansi, Digos dan lainnya. Sutopo menduga  gempa menimbulkan banyak kerusakan bangunan.

“Hingga saat ini dampak gempa 7,1 SR di wilayah di Indonesia belum ada. Kondisi masih aman. Belum ada laporan korban jiwa, kerusakan bangunan dan terjadinya tsunami di wilayah Indonesia,” kata Sutopo.

Meski begitu BNPB telah menyampaikan peringatan dini potensi tsunami kepada BPBD setempat berdasarkan informasi dari BMKG. Hal itu dilakukan agar dilakukan pemantauan dan kewaspadaan terus dilakukan BPBD.

Sumber: Kumparan.com