Sulawesi Tengah

Halal bi halal dengan Bupati dan Wakil Bupati, Pelatihan SGI Diapresiasi

166
×

Halal bi halal dengan Bupati dan Wakil Bupati, Pelatihan SGI Diapresiasi

Sebarkan artikel ini

TOLITOLI, KabarSelebes- Halal bi halal saat lebaran laksana keharusan berbentuk hidden curriculum yang ada di Indonesia. Kata Halal bi halal menurut M. Quraish Shihab (1992) berasal dari kata halla atau halal yang berarti menyelesaikan persoalan atau problem, meluruskan benang kusut, mencairkan air keruh, dan melepaskan ikatan yang membelenggu, sedangkan secara istilah halal bi halal yang hanya ada di Indonesia ini adalah agenda silaturrahim yang khusus dilakukan saat suasana lebaran untuk meminta keikhlasan jika terdapat salah dan saling memaafkan atas segenap dosa yang dilakukan.

Senin 17 Juni 2018 atau H+2 lebaran iedul fitri 1439 H, para trainer sekolah guru Indonesia yang ditempatkan di Tolitoli yaitu Riki Wirahmawan, S.Si., M.Pd. Izatul Silmi, M.Pd. dan Nardis, M.Pd ditemani oleh kepala sekolah SDN Lantapan, La Malla, S.Pd. menyambangi kediaman Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolitoli, kedatangan para trainer ini bermaksud melakukan silaturrahim dengan para pejabat di tempat mereka berkhidmat, seperti yang disampaikan oleh koordinator trainer SGI di Tolitoli, Riki Wirahmawan, S.Si., M.Pd. “Kedatangan kami ke rumah Dinas baik ke bupati atau wakil bupati bermaksud untuk melakukan silaturrahim di lebaran ini, sekalian koordinasi mengenai keberlangsungan sekolah guru Indonesia di Kabupaten Tolitoli, selain ke bapak Bupati dan bapak Wakil bupati, kemarin kami menyempatkan pula menghadiri undangan dari bapak kepala kantor Kemenag di rumahnya”.

Percakapan antara trainer dan bupati Kabupaten Tolitoli berlangsung secara riang dan khidmat, trainer SGI menyampaikan maksud dan tujuan datang ke rumah bapak Bupati yaitu untuk silaturrahim dan menjelaskan lebih lanjut mengenai pelatihan sekolah guru Indonesia di Tolitoli yang sudah berlangsung satu batch, memperkenalkan lebih jauh mengenai Dompet Dhuafa, Sekolah Guru Indonesia dan program-program unggulannya, disela-sela percakapan bapak DR (HC) H. Moh. Saleh Bantilan, S.H., M.H mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada sekolah guru Indonesia, beliau berpesan agar senantiasa dilakukan peningkatan kesadaran guru-guru terhadap profesinya, dalam gurauannya juga beliau berucap “Bagus sekali program seperti ini, pemerintah merasa terbantu, semoga bisa menyadarkan guru agar mereka ke kelas menjadi lebih professional, guru harus mau dilatih. Biar nanti guru-guru yang “nakal” saya pindahkan ke tempat yang lebih pedalaman”

Selepas bersilaturrahim dengan Bupati, para trainer melakukan halal bi halal di kediaman pak wakil, sama halnya bertemu dengan bupati, para trainer melakukan koordinasi mengenai keberlangsungan pelatihan guru yang tergabung di Sekolah Guru Indonesia, pak wakil merespon positif kehadiran para trainer ini. Ada harapan tersendiri dari pak wakil bahwa kedepannya semoga sinergi antara sekolah guru Indonesia dan civitas akademika di Tolitoli bisa berlangsung lebih baik terutama fokus peningkatan kompetensi guru-guru yang bergelar “S.Ag” perlu diperhatikan pula. Beliau berharap bahwa sumber daya manusia, dalam hal ini guru, lebih spesifik lagi guru madrasah bisa memiliki kualifikasi yang baik di Tolitoli ini.(SBR)