Sulawesi Tengah

2019, Sulteng Target Akses Air Minum dan Sanitasi Tercapai

774
×

2019, Sulteng Target Akses Air Minum dan Sanitasi Tercapai

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Pemerintah Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini berupaya sekuat tenaga memenuhi kebutuhan primer masyarakat, yaitu air minum dan sanitasi yang layak. Targetnya, 2019 mendatang, akses yang luas atas air minum dan sanitasi yang layak, tercapai.

Hal itu dikemukakan Hidayat Lamakarate saat membuka pelatihan penyusunan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD-AMPL) di Hotel Parama Su, Selasa (28/8).

Pelatihan dihelat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa bersama Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Sulawesi Tengah. Kegiatan ini diikuti lima perwakilan dari kabupaten/kota di daerah ini.

Hidayat Lamakarate mengapresiasi gelaran itu. Pasalnya hal tersebut merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap masyarakat. Khususnya masyarakat yang ada di wilayah pedesaan. Dimana pemerintah daerah berupaya sekuat tenaga dalam pembangunan, khusus pembangunan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, dengan terus mempercepat pencapaian akses yang luas atas air minum yang aman dan sanitasi yang layak pada tahun 2019 mendatang.

BACA JUGA :  Banjir di Palolo, Jembatan Penghubung Desa Ranteleda-Rahmat Terancam Putus

“Pelaksanaan ini diapresiasi oleh bapak gubernur. Kalau di beberapa kabupaten belum tentu sumber air bagus seperti di perkotaan. Bahkan di daerah ada yang tidak ada air tawar sama sekali seperti waktu saya dinas di Banggai Laut. Tapi Allah Maha Kuasa. Mereka memakai air hujan atau pergi ke pulau sebelah untuk memenuhinya. Tapi kita terus mencari solusi-solusi yang terbaik,” ungkap Hidayat.

BACA JUGA :  Empat Warga Poso Ditangkap Curi Motor di Masjid

Secara khusus Hidayat mengapresiasi langkah kabupaten Banggai Laut yang sangat serius dengan kebutuhan air minum layak konsumsi. Daerah yang sulit air tetapi masyarakat sangat membutuhkannya, sehingga pada tahun lalu pemerintah kabupaten Banggai Laut menganggarkan Rp30 miliar untuk kebutuhan yang harus segera dilaksanakan. Meski, kata Hidayat hal ini seharusnya juga bisa diusahakan mendapat bantuan subsidi dari pemerintah pusat. Tetapi akan melalui proses yang tidak singkat.

Ia juga menekankan pentingnya sanitasi lingkungan yang layak. Karena menurut pengalaman yang pernah ia temui langsung, sebagian masyarakat masih kurang memperhatikan masalah sanitasi. Kotoran limbah tinja tidak dibuatkan pembuangan yang sesuai dengan standar kesehatan. Sehingga dikhawatirkan tercemar bakteri E-coli yang dapat mengakibatkan sakit, jika bakteri tersebut sampai masuk ke pencernaan.

BACA JUGA :  Kondisi Jalan Andabia Semakin Memprihatinkan, Warga: Sudah Lama Belum Pernah di Aspal

Ketua Panitia Ir Daniel Safei, MM memaparkan kegiatan yang berlangsung hingga 31 Agustus ini secara rinci bertujuan untuk menjamin kesamaan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan daerah mengenai pentingnya penyusunan RAD-AMPL. Kemudian meningkatkan ketrampilan pemerintah daerah dalam menyusun, memantau dan mengendalikan RAD-AMPL di wilayah kabupaten. Serta meningkatkan kemampuan daerah dalam melaksanakan penyusunan RAD-AMPL. (***/ptr)

Sekprov Sulteng Moh Hidayat Lamakarate saat membuka pelatihan penyusunan RAD-AMPL. (Foto: Ismail Salahuddin/Humas)