Sulawesi Tengah

BPS Sulteng Launching Hasil Sensus Ekonomi 2016

257
×

BPS Sulteng Launching Hasil Sensus Ekonomi 2016

Sebarkan artikel ini
: Kepala BPS Provinsi Sulteng, Faizal Anwar saat menyampaikan hasil pendaftaran usaha/perusahaan Sensus Ekonomi di Aula BPS Provinsi Sulteng, Rabu, (24/5/2017). (Sarifah Latowa)
: Kepala BPS Provinsi Sulteng, Faizal Anwar saat menyampaikan hasil pendaftaran usaha/perusahaan Sensus Ekonomi di Aula BPS Provinsi Sulteng, Rabu, (24/5/2017). (Sarifah Latowa)

PALU, KabarSelebes.com – Berdasarkan Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Sulawesi Tengah, menunjukkan ada 343.705 usaha/perusahaan non pertanian. Jumlah itu meningkat 77,51 persen dibandingkan dengan hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE06).

“Geliat perekonomian Sulteng dalam kurun waktu 10 tahun terakhir meningkat drastis. Jika dilihat dari hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 sebanyak 343.705 usaha/perusahaan. Jumlah itu meningkat 77,51 persen dibandingkan dengan hasil Sensus Ekonomi 2006 yang berjumlah 193.626 usaha/perusahaan, ” kata Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar saat sosialisasi hasil pendaftaran usaha/perusahaan Sensus Ekonomi di Aula BPS Provinsi Sulteng, Rabu, (24/5/2017).

Sambungnya, bila dibedakan menurut skala usaha, 340.572 usaha/perusahaan (99,09 persen) berskala Usaha Mikro Kecil (UMK) dan 3.133 usaha/perusahaan (0,91 persen) berskala Usaha Menengah Besar (UMB).

Menurut Faizal, hasil pendaftaran SE2016 tersebut merupakan usaha/perusahaan  non pertanian yang di kelompokkan dalam 15 kategori lapangan usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

Selain itu, ia menyampaikan usaha/perusahaan menurut lapangan usaha, didominasi oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebanyak 145.199 usaha/perusahaan atau 42,25 persen dari seluruh usaha/perusahaan yang ada di Sulteng.

Sedangkan tenaga kerja menurut lapangan usaha, sejalan dengan jumlah usaha /perusahaan yaitu didominasi oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebanyak 236.503 tenaga kerja atau 29,94 persen dari tenaga kerja yang ada di Sulteng. (Sarifah Latowa)