Sulawesi Tengah

Senpi Milik Anggota Brimob yang Dirampas Ditemukan di Tangan Anggota Santoso

460
×

Senpi Milik Anggota Brimob yang Dirampas Ditemukan di Tangan Anggota Santoso

Sebarkan artikel ini
KAPOLDA Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi bersama Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Ganip Warsito di Ruang Rupatama Mapolda setempat memperlihatkan foto kedua anggota Mujahidin Indonesia Timur yang tewas dalam baku tembak di Kabupaten Poso, Selasa (16/5/2017). (FOTO: ICHAL/Sultengterkini.com)
KAPOLDA Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi bersama Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Ganip Warsito di Ruang Rupatama Mapolda setempat memperlihatkan foto kedua anggota Mujahidin Indonesia Timur yang tewas dalam baku tembak di Kabupaten Poso, Selasa (16/5/2017). (FOTO: ICHAL/Sultengterkini.com)

PALU, KabarSelebes.com –  Kapolda Sulawesi Tengah Rudy Sufahriadi mengatakan, Satgas Tinombala menemukan senjata organik SS1dalam kontak senjata dengan sisa kelompok Santoso di wilayah Simpang Angin Pegunungan Biru, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Dalam peristiwa yang terjadi Senin (16/5/2017) itu,  dua orang dari kelompok tersebut yakni Barok dan Askar tewas.  Kedua orang ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

BACA JUGA :  PFI dan GFJA Salurkan Hasil Donasi Pameran Foto kepada Korban Bencana Pasigala

Menurut Rudy, senjata itu digunakan oleh Barok dan merupakan senjata organik milik anggota brimob yang dirampas kelompok itu.

“Senjata SS1 itu milik anggota brimob yang diserang oleh kelompok Santoso di Desa Kalora pada 2012, dan saat penyerangan itu terjadi empat anggota brimob meninggal dunia,” kata Rudy, dalam konferensi pers di Palu, Selasa (16/5/2017).

BACA JUGA :  Personil Pos Yan Tambun Ops Ketupat Polsek Baolan, Amankan Pelaku Pembacokan Asal Ogodeide

Dia menyebutkan, awalnya senjata ini dipakai oleh Santoso. Setelah Santoso tewas, SS1 itu  kemudian digunakan oleh Barok.

Selain senjata organik yang diamankan, barang bukti lain yang ditemukan adalah bom lontong.

Sementara Askar dalam kelompok Santoso merupakan ahli dalam membuat bom.

Dengan tewasnya kedua orang tersebut, sisa daftar pencarian orang (DPO) kelompok Santoso dari Sembilan orang menjadi tujuh orang.

BACA JUGA :  Peluang Investasi Dipermudah Pascabencana di Sulteng

 

 

 

Sumber: Kompas.com