Sulawesi Tengah

Jenazah Napiter asal Tolitoli Akhirnya Dijemput Keluarga dan Pengacara Muslim

914
×

Jenazah Napiter asal Tolitoli Akhirnya Dijemput Keluarga dan Pengacara Muslim

Sebarkan artikel ini

TOLITOLI, KabarSelebes- Jenazah Napi teroris (Napiter) asal Desa Lantapan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Irsyan (25) alias Ichan Akhirnya dijemput pihak keluarga dan tim pengacara muslim, setelah sempat berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa, 14 Agustus 2018 sekira pukul 13.00 wita.

Sebelum diambil pihak keluarga dan tim pengacara muslim, terlebih dahulu dilakukan serah terima jenazah dari perwakilan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) batu Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah kepada istri jenazah Napiter didampingi tim pengacara muslim dan disaksikan langsung perwakilan Tim Densus 88 anti teror Mabes Polri.

Usai penyerahan Jenazah, selanjutnya dengan menggunakan mobil ambulans milik RSUD Cilacap, jenazah kemudian diberangkatkan menuju ke Surakarta dan rencananya akan dimakamakan di Tempat Pemakaman Muslim (TPM) pulau Kanto, Desa Semanggi pasar kliwon, Surakarta, Jawa Tengah.

BACA JUGA :  Pasca Polisi Temukan Merkuri, Ahmad M Ali Minta Tambang Poboya Segera Ditutup

Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal Alqudusy saat dihubungi KabarSelebes.Id membenarkan informasi terkait penyerahan Jenazah Tipiter kepada pihak keluarga dan tim pengacara Muslim, dimana diketahui almarhum merupakan seorang warga asal Desa Lantapan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli.

“Almarhun langsung dijemput oleh istrinya dan ditemani oleh tim pengacara muslim,”tutur Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal Alqudusy. Rabu (15/8).

Pemakaman jenazah Napiter asal Kabupaten Tolitoli di Surakarta Jawa Tengah, atas persetujuan dari pihak istri dan tim pengacara muslim. Selain itu seperti diketahui pemakaman di daerah Surakarta secara tidak langsung merupakan lokasi pemakaman para napi teroris yang sering mendapat penolakan dari warga.

Seperti diberitakan sebelumnya, Irsyan (25) alias Ican bin Jamri warga Desa Lantapan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah narapidana kasus terorisme yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah meninggal dunia di RSJ Cilacap akibat sakit.

BACA JUGA :  Nasdem Sulteng Gelar Pengajian di Gedung Restorasi

Napi Kasus terorisme dari lapas high risk batu Nusakambangan itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap Jawa Tengah. Sebelumnya, Irsan diduga mencoba bunuh diri dengan cara mengigit pembuluh darah pada tangannya dan langsung dirujuk pada Sabtu 11 Agustus 2018 lalu, sekira pukul 20.30 Wib ke RSUD setempat.

Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal Alqudusy membenarkan informasi tersebut dimana, setelah dilakukan penanganan medis dan observasi oleh tim dokter RSUD Cilacap. Selang sehari, Irsyan kemudian dipindahkan ke ruang Dahlia untuk dilakukan perawatan sementara.

“Usai insiden dugaan bunuh diri, yang bersangkutan langsung dilarikan ke RSUD Cilacap, hasil sementara dari dokter spesialis kejiwaan RSUD Cilacap mengalmi gangguan psikotik akut ,”ucap Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal Alqudusy. Selasa, (14/8).

BACA JUGA :  Produk dari Poso Hadir di GPPD Expo 2019 Surabaya

Lebih lanjut M. Iqbal menambahkan, napi terorisme yang dijerat pasal 15 (7) Undang-undang RI nomor 15 tahun 2003, tentang terorisme dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara tersebut rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Magelang, pada Senin 13 Agustus 2018 lalu, dengan nomor rujukan dengan nomor rujukan 440.2/12498/071/16.8 untuk dilakukan perawatan di RSJ Magelang, Jateng, dikarenakan di RSUD Cilacap tidak tersedia tempat perawatan untuk pasien gangguan kejiwaan.

Sebelumnya, napi asal Desa Lantapan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, sedang menjalani perawatan di rumah sakit itu, pada pukul 08.00 wib, dimandikan oleh dua petugas lapas. Sekira pukul 10.30 wib, Irsyan mengalami kejang-kejang sehingga oleh dokter jaga setempat napi asal Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, diberi pertolongan dengan menggunakan alat pacu jantung.(Moh Sabran)