Nasional

PT. IMIP Akui Sulitnya Penuhi Target Tenaga Ahli

2026
×

PT. IMIP Akui Sulitnya Penuhi Target Tenaga Ahli

Sebarkan artikel ini
Slamet Panggabean

PALU, Kabar Selebes – Jumlah tenaga kerja lokal PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, saat ini mencapai 31,497 ribu orang. Sedangkan jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) sekitar 2.100 orang.

“Data itu berdasarkan data per 31 Desember 2018 lalu,” kata Slamet Victor Panggabean, Senior Vice Presiden PT. IMIP saat silaturahmi bersama awak media di salah Cafe di Kota Palu, Selasa, (09/04/2019).

Slamet mengatakan, selama tahun 2019 PT. IMIP menargetkan akan membangun tiga pabrik lagi diantaranya pabrik Baterai berbasis Lithium, Carbon Steel dan Mangan. Namun saat ini masih dalam proses perizinan.

BACA JUGA :  Edarkan Sabu di Poso, Warga Sulsel Diciduk Polisi

Menurutnya dengan penambahan itu, otomatis akan membutuhkan lebih banyak lagi tenaga kerja.

“Estimasi dalam satu pabrik itu membutuhkan minimum 1500 tenaga kerja, jika tiga pabrik yang akan dibangun maka ada 4500 tenaga kerja yang dibutuhkan,” terangnya.

Ia mengakui sejauh ini pihaknya sangat kesulitan mendapatkan tenaga kerja teknis atau tenaga ahli.

BACA JUGA :  Wapres JK: Relokasi Pengungsi Gempa Palu Terkendala Kepemilikan Lahan

“Tenaga kerja teknis memang sangat terbatas dan hal itu menjadi kendala bagi kami dan juga pemerintah,” ujarnya.

Untuk itu, PT. IMIP melakukan kerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan melalui Balai Latihan Kerja untuk melakukan pelatihan terhadap tenaga kerja yang ada sehingga dapat belajar ahli teknologi.

Selain itu, di lokasi PT IMIP saat ini sudah ada Politeknik Manufaktur dan tahun ini sudah memasuki tahun angkatan kedua. Dalam hal ini pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian dan institusi pendidikan seperti ITB.

BACA JUGA :  Tingkatkan SDM dan PAD, DPRD Sulteng akan Agendakan Korkom ke Sejumlah Daerah

“Semua mahasiswanya diarahkan untuk mengambil jurusan tenaga teknis atau tenaga ahli. Jadi, kalau setiap tahun bisa memproduksi 100 tenaga ahli berarti dalam lima tahun kita sudah memiliki 500 tenaga ahli yang nantinya akan menjadi trainer disini,” tuturnya.

Sedangkan tenaga pendidik dihadirkan dari ITB. Ia berharap tahun depan jumlah mahasiswanya akan meningkat. (Sarifah Latowa)