Sulawesi Tengah

Kemenperin Revitalisasi IKM Pasca Bencana Sulawesi Tengah

835
×

Kemenperin Revitalisasi IKM Pasca Bencana Sulawesi Tengah

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) berupaya mendorong tumbuhnya wirausaha baru industri kecil dan menengah (WUB IKM) dan revitalisasi sentra di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala dalam rangka penyerapan tenaga kerja untuk meningkatkan perekonomian Sulawesi Tengah pasca gempa.

“Upaya yang dilakukan oleh Ditjen IKMA diantaranya melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi.”jelas DIrektur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, di Palu, Selasa (20/8).

Gati mengatakan hal tersebut saat membuka kegiatan acara revitalisasi industri kecil menengah pasca bencana di Provinsi Sulawesi Tengah yang di selenggarakan di Palu, 20 Agustus 2019.

BACA JUGA :  Banjir Bandang Hantam 2 Desa di Tinombo, 18 Rumah Terendam

Gati menjelaskan kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal IKMA untuk merevitalisasi kegiatan IKM di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

Kala itu bencana alam berupa gempa bumi disertai tsunami dan likufaksi mengguncang Sulawesi Tengah. Gati menjelaskan, bencana alam tersebut telah menyebabkan korban jiwa maupun kerugian ekonomi dalam skala cukup besar dan juga menyusutkan kapasitas produksi yang berakibat pada kerugian finansial bahkan pertumbuhan pembangunan mengalami kemunduran.

“Oleh karena itu, sejak masa tanggap darurat hingga saat ini memasuki masa rehabilitasi, Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Daerah telah menyalurkan bantuan untuk meringankan beban Saudara-saudara kita dan melakukan berbagai upaya untuk revitalisasi industri kecil dan menengah yang terkena dampak bencana alam.”ungkapnya.

Selanjutnya adapun bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk pelatihan desain dan fasilitasi mesin/peralatan bagi Sentra IKM Rotan dan pakaian jadi di Kota Palu, Bimbangan teknis WUB IKM dan Fasilitasi mesin/peralatan Konveksi di Kabupaten Sigi, Bimbangan teknis WUB IKM dan Fasilitasi mesin/peralatan Perbengkelan Kendaraan Roda Dua dan Pengelasan di Kota Palu, Kabupaten Sigi. Kabupaten Donggala.

BACA JUGA :  Wagub Masih Kosong, Gubernur Minta Tolong Mendagri Melobi Pimpinan Partai

“Selain bimbingan teknis, Ditjen IKMA juga memberikan bantuan start up capital berupa peralatan produksi kepada kelompok usaha yang berada di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.”tambah Gati.

Menurut Gati, pengembangan sektor industri perlu dilakukan dengan sinergi bersama antara pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah baik itu tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

“Saya berharap dengan sinergi yang dibangun antara Kementerian Perindustrian dengan segenap Dinas yang membawahi sektor Industri di Provinsi Sulawesi Tengah dapat mengakselerasi peningkatan jumlah wirausaha industri baru, meningkatkan potensi sentra-sentra IKM dan berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi Sulawesi tengah pasca bencana.”tuturnya.

BACA JUGA :  Akhir Tahun, Hotel Santika Palu Target Hunian 80%

Sementara itu, Sulawesi Tengah hingga tahun 2018 tecatat jumlah IKM yang ada di Sulawesi Tengah mencapai 6.779 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.622. Dengan nilai investasi sebesar 297 miliar dan nilai produksi mencapai sebesar 2,8 triliun.

Gati pun optimistis, investasi sektor industri di Tanah Air akan semakin menggeliat karena komitmen pemerintah yang terus menciptakan iklim usaha yang kondusif. Misalnya, kebijakan kemudahan izin usaha serta memberikan insentif fiskal dan nonfiskal.

“Ditjen IKMA telah banyak melakukan pembinaan kepada pelaku IKM nasional melalui berbagai program dan kegiatan strategis seperti peningkatan kemampuan sentra IKM, pengembangan produk IKM, penumbuhan wirausaha baru IKM, restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, serta e-Smart IKM,” sebutnya. (*/patar)