PilihanSulawesi Tengah

Kecam Kebrutalan Polisi, Solidaritas Ummat Islam Poso: Qidam Bukan Jaringan Teroris

6173
×

Kecam Kebrutalan Polisi, Solidaritas Ummat Islam Poso: Qidam Bukan Jaringan Teroris

Sebarkan artikel ini
Suasana konferensi pers keluarga korban dan Ummat Islam Poso

POSO, Kabar Selebes– Solidaritas Ummat Islam Kabupaten Poso, Sulteng mengeluarkan surat pernyataan sikap terkait tewasnya warga Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara yakni Qidam Alfarizki Mofance.

Pernyataan sikap tersebut ditandatangani langsung oleh sejumlah kalangan seperti Ketua MUI Poso, ayah Qidam, kakek Qidam dan Ketua DPW FPI Poso.

Konferensi pers di markas Majelis Taklim Khalid Bin Walid, Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota, Ustad Sugianto Kaimudin selaku koordinator kegiatan menyampaikan, jika kasus tewasnya Qidam kini telah ditangani oleh Tim Pembela Muslim (TPM).

BACA JUGA :  20 Tahun Jadi Penonton, PKB Akhirnya Punya Satu 'Kursi' di DPRD Poso

“Kami sudah melakukan upaya melalui keluarga juga ke TPM, nantinya melalui TPM langkah apa yang dilakukan nantinya akan tim pengacara hukum akan melakukannya,” ucap Sugianto Minggu 12 April 2020.

Sementara melalui pernyataan sikap itu, bahwa melihat secara fisik korban almarhum Qidam Alfarizki Mowance meninggal dalam kondisi tidak wajar, dimana diduga terjadi penganiyaan ditandai dengan adanya luka jahitan dari paha kiri sampai melewati kemaluan, adanya dugaan luka tusuk pada leher, bahu dan sekitar rusuk kiri, adanya dugaan patah bagian paha kanan, adanya pembengkalan pada leher yang diduga patah serta adanya memar pada belakang leher.

BACA JUGA :  Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Dua Warga Desa Watutau Poso

Sehingga solidaritas ummat Islam Poso dalam isi pernyataan sikap mengecam dengan keras tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian atas diri Qidam Alfarizki Mowance.

Bahwa kami yakinkan Qidam Alfarizki Mowance bukan merupakan anggota kelompok manapun yang dihubungkan dengan teroris.Tindakan kepolisian sangat bertolak belakang dengan prinsip praduga tak bersalah dimana korban perlakuan tanpa melalui proses hukum yang jelas.

Ummat islam Poso meminta pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sulawesi Tengah menarik pernyataan dimedia yang menyatakan almarhum Qidam adalah jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, karena korban sama sekali tidak terlibat dalam jaringan apapun.

BACA JUGA :  Kapolda Sulteng Siap Penuhi Panggilan DPRD Provinsi Terkait Kasus Salah Tembak di Poso

Bahwa Qidam Alfarizki Mowance adalah masyarakat biasa yang tidak ada hubungannya dengan pergerakan terorisme dimanapun juga. Meminta kepada pihak kepolisian untuk menjelaskan secara transparan persoalan ini kepada keluarga, karena kami yakin Qidam Alfarizki Mowance tidak bersalah.

Ummat Islam Poso meminta agar ditegakan hukum seadil-adilnya agar kemudian anak bangsa tidak menjadi korban kebrutalan sepihak tanpa bukti awal.(abd/rdm)

Laporan : Ryan Darmawan