Nasional

Menteri Amran: Potensi Jagung Sulbar Sangat Besar

649
×

Menteri Amran: Potensi Jagung Sulbar Sangat Besar

Sebarkan artikel ini
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen jagung
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen jagung

MAMUJU, KabarSelebes.com – Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki potensi besar dalam mengembangkan program integrasi tanaman jagung yang selama ini belum menjadi prioritas.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai besarnya lahan perkebunan kelapa sawit di Mamuju, Sulbar bisa menjadi tempat untuk tanaman jagung.

Terlebih program integrasi tanaman jagung dengan kelapa sawit telah berhasil dilakukan terhadap lahan perkebunan kelapa sawit di Sumatera.

BACA JUGA :  Tiga Pengurus Pusat IJTI Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

“Kita melihat potensi jagung yang selama ini tidak tergarap, ada (lahan) sawit di sini, kami integrasikan sawit dengan jagung, insyaAllah kita dorong di sini,” ujar Amran disela kunjungan kerja di Sulbar, Kamis (27/4).

Amran menambahkan, program integrasi tanaman jagung dengan sawit ini bakal meningkatkan penyebaran wilayah produksi jagung di Sulawesi.

BACA JUGA :  Kisah Keluarga yang Bertahan Hidup dari Ubi dan Pisang

Sebab, sebelum Sulbar, Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara sudah lebih dulu dikenal menjadi daerah penghasil jagung terbesar.

“Sulawesi Barat itu adalah daerah yang baru, boleh dikatakan pemekaran, ini sangat bagus untuk kita bangun, kemudian apa keunggulannya sesuai dengan agro,” urainya.

Untuk diketahui, Program Integrasi Tanaman Jagung dan Kelapa Sawit telah berjalan di sejumlah daerah di Indonesia. Program tersebut telah berhasil menggenjot kebutuhan jagung nasional dalam dua tahun belakangan.

BACA JUGA :  Sejumlah Jurnalis Bantu Pulangkan Bayi Korban Tsunami Donggala Yang Ditahan RS Anutapura

Bahkan dari program tersebut Kementerian Pertanian telah menyatakan swasembada jagung bisa selesai tahun ini atau paling lambat mundur di 2018. Padahal di tahun sebelumnya Indonesia rutin mengimpor jagung sebesar 3 hingga 3,5 juta ton per tahun. (Sumber: RMOL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *