Nasional

WPFD: Media Hoax Lebih Populer dari Media Mainstream

395
×

WPFD: Media Hoax Lebih Populer dari Media Mainstream

Sebarkan artikel ini
Salah satu diskusi di World Presa Freedom Day di JCC senayan Jakarta. (Foto:Abdee/KabarSelebes.com)
Salah satu diskusi di World Presa Freedom Day di JCC senayan Jakarta. (Foto:Abdee/KabarSelebes.com)

JAKARTA, KabarSelebes.com – Semakin maraknya informasi sesat yang dikeluarkan melalui media-media tak hoax, memancing reaksi dari sejumlah praktisi media. Bahkan, isu berita hoax ini menjadi topik khusus dalam pembahasan di World Press Freedom Day (WPFD) di Jakarta Convesion Center (JCC) Senin, (1/5/2017).

Dede Apriadi, chief editor NET yang menjadi salah satu pembicara WPFD 2017 mengakui bahwa kini Media hoax lebih populer dari media mainstream.

BACA JUGA :  Sulteng Bangun Tulang Punggung Serat Optik Nasional di 4 Kabupaten

“Ini terlihat dengan makin jadi pilihannya berita-berita yang disebar melalui media-media hoax tersebut di masyarakat,” kata Dede di ruangan Maleo JCC.

Hal senada diungkapkan Titin Rosmari, chief editor Trans Media. Menurut Titin, berita-berita hoax itu bukan dibuat asal-asalan tetapi diproduseri oleh orang-orang profesional.

“Ada orang profesional yang berada di balik berita-berita hoax itu,” kata Titin.

BACA JUGA :  Tahap Dua Kasus "Tete Jago" di Tolitoli, Polisi Koordinasi Bersama Jaksa

Untuk mengatasinya lanjut Titin, adalah dengan bekerja sama antara pemerintah, media dengan menerapkan SOP.

“Kita sebagai media mainstream Memperkuatnya di news room,” lanjutnya.(ABD)