PALU, Kabar Selebes – Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Dosen dilingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, dingatkan bahwa perguruan tinggi tersebut bukan sebagai tempat batu loncatan.
Rektor IAIN Palu Prof Dr H Saggaf S Pettalongi MPd menekankan kepada CPNS dosen agar tidak menjadikan perguruan tinggi yang dipimpinnya sebagai batu loncatan.
“IAIN Palu bukan batu loncatan. Karena itu, mengabdilah dengan baik di perguruan tinggi ini,” ungkap Prof Dr H Saggaf S Pettalongi MPd, disela-sela upacara tanggal 17-an setiap bulan berjalan di lingkungan perguruan tinggi Islam negeri tersebut, Senin.
Prof Saggaf Pettalongi mengatakan bahwa delapan CPNS dosen yang baru saja menerima surat keputusan, agar tidak terburu-buru pindah ke daerah asal atau ke tempat lain.
Sekalipun, sebut dia, aturan membolehkan untuk setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) pindah tempat mengabdi. Namun, hal itu sebaiknya tidak dilakukan. Karena bila dilakukan, maka IAIN Palu hanya dijadikan batu loncatan.
“Biasanya hanya mengabdi 1 – 5 tahun, setelah bermohon pindah dengan berbagai alasan. Usahakan hal ini tidak terjadi kepada bapak ibu,” pintah Prof Saggaf Pettalongi.
Pakar Manajemen Pendidikan ini mengaku bahwa berdasarkan pengalamannya sebagai anggota senat IAIN Palu, ia telah membahas beberapa kasus permohonan pindah dari ASN di lingkungan perguruan tinggi tersebut.
Kebanyakan, urai dia, perempuan yang berstatus dosen tetap IAIN Palu bermohon pindah ke tempat lain dengan berbagai alasan.
“Kebanyakan perempuan, ibu-ibu yang memohon pindah. Alasannya mengikuti tempat tugas suami dan sebagainya, pokoknya macam-macam. Pindah itu tidak dilarang aturan, namun kita berupaya meminimalisir agar tidak terjadi,” ujarnya.
Rektor IAIN Palu Prof Dr H Saggaf S Pettalongi MPd menyerahkan SK kepada 8 CPNS Dosen. Penyerahan SK tersebut berlangsung di halaman Rektorat IAIN Palu, Senin.
Delapan CPNS dosen tersebut ialah, Hildawati jabatan calon asisten ahli dosen pendidikan Islam anak usia dini. Noorwahid Sofjan calon asisten ahli dosen pemikiran politik Islam.
Kemudian, Arda/calon asisten ahli dosen pendidikan ilmu pengetahuan alam. Andi Muthia Sari Handayani/calon asisten ahli dosen bimbingan dan konseling.
Selanjutnya, Afifah/calon asisten ahli dosen Bahasa Inggris. Wahyuni/calon asisten ahli dosen hukum tata negara, Yuni Amelia/calon asisten ahli dosen Bahasa Inggris, dan Erni Irmayanti Hamzah/calon asisten ahli dosen pendidikan ilmu pengetahuan sosial.
Delapan CPNS tersebut merupakan hasil dari seleksi penerimaan CPNS seluruh satker Kementerian Agama tahun 2017. IAIN Palu diberikan kuota oleh Kementerian Agama sebanyak kurang lebih 15 dosen, namun berdasarkan passing grade terdapat 8 yang memenuhi syarat untuk diangkat dan diterima sebagai CPNS.(MAD)