PALU, Kabar Selebes – Penemuan kasus HIV/AIDS baru masih terus terungkap. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi bahwa penemuan kasus HIV-AIDS secara kumulatif sejak ditemukan tahun 2002 s/d Desember tahun 2017 berjumlah 644 kasus AIDS dan 1.141 kasus HIV. Penularannya lebih dari 90% melalui hubungan seks beresiko dan jumlah kasus yang terungkap baru mencapai 32% dari estimasi kasus HIV di Provinsi Sulawesi Tengah 3.555.
Dari data kasus tersebut, penderita cukup banyak ditemui pada usia produktif yaitu 20-24 tahun dan 25-49 tahun.
Hal ini menunjukan bahwa penduduk usia 15-24 tahun yang masih duduk di bangku sekolah menengah dan mahasiswa perlu mendapat informasi yang benar dan jelas tentang informasi dasar HIV.
Demikian pula halnya bila HIV-AIDS mendominasi pada usia produktif 25-49 tahun yang akan berdampak pada aspek sosial dan ekonomi berupa penurunan produktivitas yang gilirannya memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Hj. St. Norma Mardjanu, SH, M.Si, MH pada acara pembukaan Rakor Anggota Pokja Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sulawesi Tengah, bertempat di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Selasa 26 Juni 2018.
Berkaitan dengan itu, gubernur menekankan agar adanya partisipasi dari organisasi perangkat daerah, anggota KPA Provinsi untuk meningkatkan sosialisasi terutama pada jajaran sesuai tupoksinya, kepada perguruan tinggi yang melakukan MoU dengan KPA tentang peningkatan pengetahuan komprehensir HIV-AIDS pada remaja usia 15-24 tahun agar menindaklanjuti MoU terutama pada saat kegiatan orientasi mahasiswa baru.
Agar organisasi profesi, organisasi masyarakat dan LSM peduli AIDS masih perlu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang HIV-AIDS melalui kegiatan sosialisasi dan selanjutnya agar setiap kelompok kerja yang ada dalam KPA untuk menginventarisir masalah terkait kasus epidemic HIV-AiDS serta mencari solusi untuk ditindaklanjuti.
Kita ketahui pengendalian HIV-AIDS sudah masuk dalam program SPM kesehatan dan juga penurunan epidemic HIV-AIDS menjadi salah satu indicator keberhasilan SDGs.
Untuk itu, pada Rakor hari ini saya harap agar tiap peserta mengikuti dengan baik paparan materi yang disampaikan untuk dijadikan acuan dalam pengendalian HIV-AIDS, pungkas gubernur.(***/ptr)
Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Hj Norma Mardjanu saat menyampaikan sambutan. Foto: Humas Pemprov Sulteng