Tutup
Sulawesi Tengah

Rumah Zakat-Pemkot Palu Salurkan 20 Ribu Kaleng Superqurban

418
×

Rumah Zakat-Pemkot Palu Salurkan 20 Ribu Kaleng Superqurban

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Penanganan bencana pasca gempabumi, tsunami dan likuifaksi Sulawesi Tengah, saat ini sudah memasuki fase transisi darurat menuju fase pemulihan. Pada fase ini Rumah Zakat menetapkan beberapa program berupa pemenuhan kebutuhan warga terdampak yang terdiri dari pembangunan hunian sementara (huntara), sekolah darurat, toilet, masjid dan persiapan program pemberdayaan ekonomi.

“Saat ini Rumah Zakat sedang memulai proses pembangunan huntara yang berlokasi di Palu dan Sigi, selain itu juga sudah membangun 4 sekolah darurat, masjid darurat, serta melakukan assesment untuk program pemberdayaan ekonomi. Runah Zakat masih akan terus mendampingi masyarakat Palu, Sigi dan Donggala agar Sulawesi Tengah dapat segera pulih,” ujar Perwakilan Direksi Rumah Zakat Al Razi Izzatul Yazid, Senin (19/11/2018) di Palu.

Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terdampak, sejak proses tanggap darurat Rumah Zakat telah mendistribusikan 10.781 paket Superqurban bagi masyarakat dan di masa transisi ini, Rumah Zakat bersama dengan pemerintah Kota Palu kembali mendistribusikan 20 ribu paket Superqurban dan sembako bagi setiap kepala keluarga yang berada di Kota Palu.

“Superqurban tak hanya menjadi solusi efektif bagi pemenuhan kebutuhan pangan saat terjadi bencana, tapi juga menjadi solusi pemenuhan kebutuhan program yabg berkelanjutan,” papar Al Razi.

Sejak masa tanggap darurat hingga hari ini Rumah Zakat telah menggelar beragam aksi peduli bencana diantaranya menurunkan 65 tim relawan untuk melakukan kegiatan evakuasi, menerjunkan 35 tim medis beserta 3 unit ambulan dan mobil klinik. Rumah Zakat juga telah mendistribusikan 8.116 paket logistik, mendirikan 3 dapur umum, mendirikan sekolah darurat dan melakukan pelayanan psikososial.

“Kedepannya, kita berencana akan mendirikan desa berdaya dengan program-program pemberdayaan yang terintegrasi di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, agar warga terdampak dapat kembali pada kehidupannya seperti sebelum terjadi bencana,” tambah Al Razi.

Al Razi menambahkan, sejak H+2 sudah menurunkan relawan umum, tim medis, dapur umum, ambulan dan mobil klinik.

“Hari ini kornet dan rendang sebanyak 20 ribu kaleng akan diserahkan ke masyarakat. Rumah Zakat akan hadir bisa saja sampai tiga tahun ke depan, untuk membantu bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan,” kata Al Razi.

Sementara itu, Walikota Palu Hidayat mengapresiasi Rumah Zakat yang telah membantu masyarakat korban bencana di kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong.

Rendang superqurban ini tepat sekali karena waktu kadaluarsa sampai 3 tahun ke depan.

Tahap transisi darurat ke pemulihan, Pemerintah Kota Palu setelah berdiskusi dengan Rumah Zakat, bantuan diserahkan ke pemerintah kota Palu. Nanti akan kami salurkan ke masyarakat yang menjadi korban,” kata Hidayat.

Di masa ini, lanjut Hidayat, harus sinergi dan satu pintu dalam penyaluran. Bila relawan yang langsung menyalurkan akan berdampak terjadinya fluktuasi pengungsi. Awalnya 45 ribu orang, lalu turun 42 ribu orang dan naik lagi 44 ribu orang. Pengungsi yang rumahnya tidak mengalami kerusakan sudah kembali. Tapi begitu ada penyaluran bantuan mereka kembali lagi ke pengungsian.

“Saya minta Rumah Zakat dapat mengawasi penyaluran bantuan kepada pengungsi,” kata Hidayat.

Untuk pemberdayaan ekonomi, Rumah Zakat bisa melanjutkan program pemerintah Kota Palu yang sudah berjalan sehingga bisa mempercepat perekonomian masyarakat, juga soal UKM diharapkan bisa mendapat dukungan dari Rumah Zakat.

Data sementara, rumah hilang 2352 unit, 8714 rusak berat, 8180 sedang, 9358 rusak ringan. Terus akan divalidasi bekerjasaama dengan PUPR. PUPRlah yang menentukan status kerusakan rumah. (patar)

Walikota Palu Hidayat (tengah) memperlihatkan rendang dan kornet kaleng Superqurban usai penyerahan di halaman Kantor Walikota Palu. Foto Patar

Silakan komentar Anda Disini….