PALU – Pemerintah Kota Palu menyiapkan kawasan hutan kota Kaombo Kecamatan Mantikulore (depan Universitas Muhammadiyah) sebagai tempat relokasi bagi para pedagang Pantai Talise.
Walikota Palu Hidayat menegaskan, hutan kota disulap jadi pusat kuliner agar pantai Talise yang sudah ditetapkan sebagai zona merah tidak lagi ditempati untuk aktifitas jajanan masyarakat.
“Kita imbau masyarakat khususnya pedagang untuk mematuhi apa yang sudah ditetapkan pemerintah karena itu juga demi keselamatan masyarakat,” kata Hidayat, Kamis, 3 Januari 2019 di ruang kerjanya.
Untuk menunjang hutan kota sebagai pusat jajanan yang baru, Pemkot Palu sudah mendapat bantuan lampu dan 300 unit lapak.
Titik-titik yang dilarang untuk aktifitas warga adalah sepanjang pesisir Teluk Palu, bekas likuifaksi Balaroa dan Petobo serta jalur-jalur patahan.
“Setelah ditetapkan zonanya, kami susul dengan mengeluarkan imbauan yang disebar baik melalui spanduk maupun imbauan di media massa,” kata Hidayat.
“Kita sudah dapat bantuan lampu serta 300 unit lapak bagi pedagang dan akan dipasang di hutan kota,” kata Hidayat.
Penegasan serupa dilontarkan Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola. Dia bahkan menyatakan haram ada aktifitas di bekas bencana seperti tsunami dan likuifaksi.
“Kalau saya meminjam pernyataan Pak Jusuf Kalla (Wakil Presiden), haram hukumnya untuk kembali ke area yang sudah dinyatakan terlarang. Jadi kita minta dengan sangat agar masyarakat mematuhi ketentuan yang sudah dikeluarkan,” kata Longki Djanggola saat melakukan peninjauan Huntara Gawalise, Rabu sore, 2 Januari 2019. (patar)