“Program padat karya ini yang harus di pertahankan oleh pemerintah karena sangat membantu lapangan pekerjaan dan perekonomian masyarakat,” kata Firman saat mengunjungi padat karya di Pantoloan, Kota Palu, Senin (11/2/19).
Padat karya merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat marginal/miskin yang bersifat produktif, dengan memanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja, dan teknologi lokal. Program ini berguna dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan.
Nurmiati yang merupakan Kordinator padat karya pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa mereka ingin diperhatikan soal penggajian kontrak yang selama ini hanya diberikan upah mingguan.
“Kami inginkan di upah setiap bulan pak, bukan digaji setiap minggu karena kami orang susah,” keluh Nurmiati.
Program padat karya ini merupakan program Wahana Visi Indonesia dalam program pendampingan ekonomi melalui program Bantuan Non Tunai (BNT) Padat Karya dan merupakan salah satu upaya pihaknya memberikan stimulan penggerak ekonomi masyarakat terdampak bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Sigi, Donggala.(Nang)
Tonton Juga:
https://www.youtube.com/watch?v=89L6r8tOq2M&t=6s