
PALU, Kabar Selebes – Arsitek Komunitas (Arkom) Institut mendampingi warga penyintas pascabencana yang menghancurkan ribuan rumah. Pendampingan dilakukan dalam bentuk perencanaan dan membangun hunian sementara dari puing-puing bangunan yang masih bisa dimanfaatkan.
Hal itu dikatakan Koordinator Arkom Institut Yuli Kusworo pada pembukaan Workshop Perencanaan Partisipatif Pasca Bencana “Bekerja Bersama, Membangun Bersama” di ruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Jumat, 21 Februari 2019.
Menurut Yuli, di awal-awal pascabencana dan Arkom mulai masuk melihat masih ada sisa-sisa bangunan yang bisa dimanfaatkan. “Itulah yang kita dorong kepada masyarakat untuk membangu huntara bahkan balai desa,” kata Yuli.
Arkom, kata Yuli melakukan pendampingan di beberapa desa seperti Desa Wani Dua, Kelurahan Mamboro Induk, Kelurahan Mamboro Perikanan, Desa Tompe, Desa Tanjung Padang, serta Sirenja.
“Semua yang kita lakukan itu berbasis kearifan lokal aesuai keinginan masyarakat itu sendiri. Begitupula dalam perencanaan, Arkom hanya mendampingi. Tapi bahan bangunan dan model itu sesuai keinginan mereka,” ujarnya.
Hal itu juga, lanjut Yuli, merupakan trauma healing sekaligus mitigasi bencana bagi masyarakat terdampak.
Arkom, tambah Yuli, tidak ingin mengambil peran pemerintah, hanya ingin mengisi ruang-ruang kosong selama penanganan bencana sambil menunggu dana stimulan.
Bersama massyarakat, pembangunan tidak bisa dilakukan tanpa perencanaan. Masyarakat harus terlibat dalam merencanakan.
Hingga 25 Februari, hasilnya akan diserahkan kepada pemeintah untuk jadi acuan penanganan rehabilitasi dan rekon maupun rancangan tata ruang wilayah maupun dalam Rancangan Detil Tata Ruang (RDTR) maupun musrenbang.
Dalam kesempatan itu, sejumlah perwakilan warga menyampaikan keluh kesah selama berada di pengungsian. Keluhan terkait huntara yang tak kunjung selesai, ada juga huntara yang sudah selesai tapi tidak bisa ditempati karena belum adanya aliran listrik dan pasokan air bersih.
Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah H Hidayat Lamakarate berterima kasih atas partisipasi aktif dari Arkom membantu dan mendampingi masyakat terdampak bencana.
Untuk masukan dan keluhan warga, Hidayat menyatakan akan menyampaikan kepada pihak-pihak terkait. “Ini akan saya sampaikan kepada penanggungjawabnya. Saya juga akan turun langsung dan ingin melihat kondisi di lapangan, termasuk apa yang sudah disampaikan masyarakat,” kata Hidayat.
Turut hadir Kepala BPBD Sulteng Bartholomeus Tandigala, Kadis Cipta Karya dan Sumber Daya Air Abd Razak, perwakilan Dinas Binamarga, Dinas Pariwisata dan Bappeda, Kepala Desa dan Lurah terdampak. (patar)