PALU, Kabar Selebes – Situs sejarah tiang pancang dermaga pelabuhan Limbuo, yang muncul kembali pasca bencana 28 September 2018, kini menjadi perhatian serius bagi warga maupun pemerintah. Pasalnya situs sejarah peninggalan Belanda itu, diduga dijarah oleh oknum tak bertanggung jawab.
Awal kemunculan pascabencana, tiang pancang dermaga pelabuhan tersebut berjumlah 8 buah. Namun sejak beberapa belakangan terakhir tiang itu semakin berkurang, dan saat ini tersisa hanya sebanyak 4 buah.
Menanggapi peristiwa itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate sangat kecewa atas aksi tak terpuji yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab tersebut. Menurutnya, situs sejarah yang memiliki cerita yang berkaitan dengan sejarah kebencanaan di Kota Palu itu, semestinya dirawat, bukan dirusak.
“Astagfirulahaladzim, sayang sekali sebenarnya kalau itu bisa diamankan itu bisa kita tata kembali dan kita buat desain baru sebenarnya,” Hidayat Lamakarate Selasa (16/4/2019).
Diketahui, jika Dermaga Limbuo yang merupakan situs sejarah peninggalan pemerintah kolonial Belanda itu diperkirakan berdiri pada tahun 1930. Dermaga tersebut muncul kembali setelah bencana gempa, dan tsunami melanda wilayah Kota Palu pada 28 September 2018.(Riski Budiman)