Nasional

Besok, 8 Pakar Kebencanaan dan Rancang Bangun Bahas Bencana Sulteng

745
×

Besok, 8 Pakar Kebencanaan dan Rancang Bangun Bahas Bencana Sulteng

Sebarkan artikel ini
Suasana jembatan Palu IV yang roboh akibat gempa dan tsunami di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). (Foto: ANTARA/ Akbar Tado)

PALU, Kabar Selebes – Sebanyak delapan orang pakar kebencanaan dan teknologi rancang bangun akan membahas bencana gempabumi, tsunami dan likuifaksi yang menghantam empat wilayah di Propinsi Sulawesi Tengah serta penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi. Konferensi berlangsung tiga hari, 24 s.d 27 April 2019 di Palu.

Konferensi internasional bertajuk International Conference on Urban Disaster Resilience yang diprakarsai Universitas Tadulako bekerjasama SPSD Community Journal (International Review for Spatial Planning and Sustainable Development), Universitas Hasanuddin dan Universitas Gadja Mada. Konferensi dihelat tiga hari, dua hari pemaparan para pakar dan hari ketiga mengunjungi daerah terdampak gempabumi, tsunami dan likuifaksi.

BACA JUGA :  Rumah di Eks Lokalisasi Tondo Terbakar

Pembicara kunci (keynote speaker) yaitu Prof Zhen-jiang Shen (Institute of Science and Engineering Japan), Prof Sakti Adji Adisasmita (Fakultas Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin), Prof Teuku Faisal Fathani (UGM), Ms Michele Daly MSc (Senior Disaster Risk Management Scientist, GNS Scientist), Onno W Purbo PhD (Strategic Advisor and Representative Deltras Indonesia), Prof Yoshihiro Narita (JICA Academy Advisor, C-BEST, Prof Emeritus of Hokkaido, Japan), dan Prof Masakatsu Miyajima (Kanazawa University, Japan).

BACA JUGA :  PT. IMIP Akui Sulitnya Penuhi Target Tenaga Ahli

“Para pakar akan membahas terkait hasil penelitian yang dilakukan para peneliti pascabencana, penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana, penanganan pascabencana serta rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana atau rancang bangun daerah terdampak bencana,” kata salah satu panitia Alamsyah Palenge ST, M.Eng.

Menurut Alamsyah Palenge, sebanyak 105 hasil penelitian yang dinyatakan lolos ke konferensi akan ditanggapi oleh pembicara kunci.

BACA JUGA :  Maret 2018, BPS Merilis Penduduk Miskin Sulteng 14,01%

“Konferensi diharapkan membangun kesadaran masyarakat yang hidup di daerah bencana yang didasari pada pendekatan ilmiah yang tepat,” kata Alamsyah.

Hari ketiga, para pakar dan peserta konferensi akan mengunjungi daerah terdampak bencana di Kota Palu, Sigi dan Donggala. (patar)