Sulawesi Tengah

peringati Hari Anti Korupsi, Kejati Sulteng Gelar Lomba Pidato dan Puisi

869
×

peringati Hari Anti Korupsi, Kejati Sulteng Gelar Lomba Pidato dan Puisi

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah menggelar lomba pidato dan puisi dalam rangka memperingati  hari anti korupsi sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2019.

Kegiatan tersebut bertempat di aula Baharudin Lopa Kejati Sulteng Selasa 10 Desember 2019 pagi.

Lomba pidato dan puisi digelar selama 2 hari yang dimulai dari Selasa, hingga rabu dengan mengusung tema, “Generasi Milenial , Generasi Anti Korupsi”.

BACA JUGA :  Mutasi Polri, Kapolres Morowali Utara Diangkat Dalam Jabatan Baru

Kegiatan tersebut melibatkan puluhan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat Kota Palu untuk mengikuti lomba pidato tersebut. Para peserta lomba terlihat sangat antusias mengikuti lomba.

Salah satu peserta dari SMP Al- Azhar Kota Palu, Gadiza mengaku senang ikut dalam lomba puisi.

Gadiza sendiri, selain membawakan puisi wajib, berjudul Anak Sekolah Membaca Spanduk Korupsi. Ia juga membawakan puisi pilihan Arak-arakan Anak-anak Anti korupsi.

BACA JUGA :  Habib Zakaria Bahasyim Kepada GKR Hemas: Masih Ada Daerah Yang Merasa Belum Merdeka, DPD RI Harus Menjadi Lebih Baik

Untuk membacakan puisi tersebut, dia hanya mempersiapkan diri selama 2 hari.

Dia berharap, dengan pendidikan anti korupsi sejak dini, bisa menyadarkan anak-anak Indonesia agar menjauhi korupsi.

Tak lupa dia memberi harapan besar agar pihak kejaksaan, sebagai salah satu institusi penegak hukum agar bekerja secara benar- dan jujur.

“Bekerjalah sesuai koridor hukum dan tetap pada relnya,” harapnya.

BACA JUGA :  IAIN Palu Butuh Bantuan Kelas Belajar Pascatsunami

Sementara salahsatu guru SMA Al- Azhar Muhamad Dafid, sangat mengapresiasi kegiatan lomba diadakan Kejati.

“Bagus untuk merefleksi siswa, bahwa penanganan korupsi tidak hanya dengan penegakan hukumnya, bisa dengan preventif. Salahsatunya seperti kegiatan ini pembacaan puisi bertema korupsi, dikenalkan sejak dini kepada para siswa,” ujar Dafid.

Dia juga menaruh harapan besar kepada Kejaksaan, dalam penanganan tindak pidana korupsi bekerja secara jujur dan independen. “Tidak ada tekanan atau intervensi,” ujarnya.(ifal)