Tutup
Sulawesi Tengah

Dua Sekolah Bantuan Hiswana Migas Diresmikan di Alindau

1217
×

Dua Sekolah Bantuan Hiswana Migas Diresmikan di Alindau

Sebarkan artikel ini

Palu, Kabar Selebes – Ketua Dewan Pimpinan Daerah III Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Jakarta, Juan Tarigan, meresmikan gedung Madrasah Tsanawiyah Al-Khairat dan Pondok Pesantren Thafidz Qur’an yang berada di Desa Alindau, Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala, Jum’at (13/12/19) pagi.

Advertisment
Scroll hingga akhir

Setelah diresmikan, Madrasah Tsanawiyah Al-Khairat dan Pondok Pesantren Thafidz Qur’an menjadi satu satunya sekolah menengah pertama yang ada di desa Alindau. Dengan adanya sekolah ini, anak anak tidak lagi harus berjalan kaki sejauh 3 sampi 4 kilometer untuk bersekolah.

BACA JUGA :  Polisi Poso Amankan Kosmetik Ilegal Hingga Tangkap Pelaku Narkoba

“Dengan adanya gedung baru ini, nantinya bisa mendukung kegiatan pendidikan anak anak kita yang ada di desa alindau, karena kami menyaksikan jarak antara sekolah dengan desa itu cukup jauh,” ujar Ketua DPD III Hiswana Migas, Juan Tarigan.

Pembangunan gedung baru MTS Al-Khairat dan Pondok Pesantren Thafidz Qur’an ini karena sebelumnya MTS Al-Khairar masih menggunakan bangunan masjid tua dan saat ini bangunan masjid tersebut telah rusak dan tidak bisa lagi di gunakan akibat bencana pada 28 September 2018 lalu.

BACA JUGA :  Warga Desa Bolapapu Terdampak Banjir Bandang Rencana Direlokasi

Apalagi pascabencana kemarin, siswa bersama guru tidak tau lagi harus melakukan proses belajar mengajar dimana, sehingga mereka hanya menggunakan teras masjid dan halaman rumah warga untuk belajar.

“Saya harap dengan adanya gedung baru dan sarana pendukung lainnya, siswa lebih semangat belajar, selain itu bisa mengukir prestasi serta dapat mencetak kader bangsa yang lebih baik ” tuturnya.

BACA JUGA :  Pilkada Serentak, KPU Palu Uji Publik Penetapan DPT

Selain Meresmikan bangunan Sekolah, dan Pondok Pesantren, DPD III Hiswana Migas juga memberikan sejumlah perlengkapan sekolah seperti papan tulis, laptop, infocus, dan print serta perlengkapan olahraga seperti bola takraw, bola kaki, satu set tenis meja, baju bola dan beberapa perlengkapan lainnya.

“Kenapa kami memilih desa alindau, karena desa ini sama sekali belum tersentu bantuan pada saat bencana terjadi, khususnya dalam hal pendidikan,” tambahnya. (Gabdika)