PALU, Kabar Selebes – Sayembara membebaskan jeretan ban sepeda motor dileher seekor buaya di sungai Palu yang digelar oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah akhirnya dihentikan.
Penghentian itu sendiri dilakukan karena tidak ada respon dari masyarakat sejak diumumkannya sayembara sejak Selasa (28/1/2020).
“Iya sayembara kita tutup,”kata Kepala BKSDA Sulteng, Hasmuni Hamsar, saat melihat langsung salah satu lokasi muncul buaya berkalung ban di tepian sungai Palu, Minggu (2/1/2020).
Meski menghentikan sayembara, namun upaya penyelamatan buaya berkalung ban tetap akan dilakukan dengan cara lain yaitu menurunkan tim Khusus.
Langka itu dilakukan setelah dirinya berkoordinasi dengan Direktur Jendral Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
“Hari senin kami akan berkoordinasi. Tim dari Jakarta mungkin akan turun hari selasa. Alat khusus juga kami telah siapkan,”imbuhnya.
Sebelumnya pada Sabtu (1/2/2020), Hasmuni yang ditemui di ruang kerjanya menjelaskan secara detail langkah penyelamatan buaya itu dengan cara menembak bius. Langkah awal memasang plang call center di bantaran sungai Palu agar mempermudah mereka mengetahui lokasi pasti dari buaya.
Penyelamatan menggunakan tembak bius membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Nantinya jika upaya ini berhasil, pihaknya akan membawa buaya tersebut ke kandang karantina untuk menjalani sejumlah perawatan. Sebab berdasarkan pantauan, ban itu telah melukai leher buaya.
Pelibatan aparat keamanan juga akan dilakukan, guna mengamankan proses penyelamatan. Pasalnya, salah satu hal yang selama ini menjadi kendala adalah kerumunan masyarakat di lokasi buaya.
“Saya baru sekitar delapan bulan menjabat disini, tapi saya optimis bisa menyelamatkan buaya itu, karena semua pihak sudah mendukung. Alatnya sudah siap nanti Senin kita akan pasangan papan pengumuman dulu,”ungkap Hasmuni.
Langkah penyelamatan sendiri telah dilakukan sejak 2017 dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pencinta satwa liar hingga NGO dari Australia hingga sayembara yang sampai saat ini belum membuahkan hasil.
Dari hasil penelitian di 2015 populasi buaya sungai Palu ada 15 ekor, dan saat ini telah mencapai 36 ekor.(ifal)