Sulawesi Tengah

Pedagang Buah di Palu Keluhkan Sepi Pembeli, Akibat Dampak Virus Corona

3179
×

Pedagang Buah di Palu Keluhkan Sepi Pembeli, Akibat Dampak Virus Corona

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes -Penyebaran wabah virus corona sangat berdampak pada sejumlah pelaku usaha khususnya pedagang buah yang ada di Kota Palu. Sejumah pedagang mengeluhkan sepinya pembeli.

Seperti yang diungkapkan Anisa, salah satu penjual buah yang berada di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Jumat (17/4/2020). Dia mengeluh, selama pandemic corona ini penjualan buah sangat turun drastis.

BACA JUGA :  Kejati Sulteng Bagi-Bagi Masker Gratis untuk Warga Palu

“Sudah hampir sebulan ini  omset  pendapatan semakin hari berkurang. Sebelum adanya corona bisa meraup keuntungan bisa sampai Rp 2 juta per hari,” kata Anisa.

Penjualan buah kata Anisa, turun drastis  sampai 50 persen. Apalagi, pembeli sudah takut keluar rumah karena corona. Saat ini, pendapatannya perhari hanya dapat Rp500-Rp700 ribu saja.

Dirinya juga menambahkan untuk stok distribusi buah tetap masih ada.”Kalau sekarang buah sedikit lambat masuk karena waktu tertentu di jalur perbatasan,”ungkapnya.

BACA JUGA :  Clerry Cleffy Institute Bantu 100 Paket Sembako untuk warga Palu di Tengah Pandemi Covid-19

Sementara Itu harga buah masih harga normal dalam penjualan  meski minimnya pembeli selama wabah virus corona ini.

“Walaupun sepi pembeli kami tidak akan menaikkan harga jual buah untuk menanfaatkan situasi saat ini,”ujarnya.

Dia berharap virus corona ini segera berlalu hingga perekonomian masyarakat bisa kembali pulih seperti biasanya. Karena ekonomi  pascabencana alam 28 September 2018 silam belum selesai.

BACA JUGA :  Cegah Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Masjid, SKUT Poso Lakukan Penyemprotan Disinfektan

“Yang penting ada buah tetap kami jual karena hanya itu harapan kita dari pedagang kecil. Belum habis penanganan bencana alam yang lalu, kini ditambah lagi adanya virus, semakin terpuruk kondisi saat ini,” ujarnya.(abd/rkb)

Laporan: Rifaldi Kalbadjang