Jakarta, Kabar Selebes – Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memuji anggota DPR RI Fraksi PD, Benny K Harman, sebagai ‘macan parlemen’ karena aksi walk out (WO) dalam rapat paripurna pengesahan UU Cipta Kerja. Anggota DPR Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, justru melihat aksi Benny lucu dan membuat geli.
“Aksinya lucu, bikin geli aja, karena para pekerja bukan orang bodoh yang tidak mengerti parodi teatrikal apa yang sedang dimainkan oleh Bang Benny. Apalagi pembahasan RUU Cipta Kerja ini dari detik pertama sampai akhir disiarkan secara langsung, baik melalui media sosial maupun media digital. Artinya, sangat terakses publik dari sisi transparansinya,” kata Arteria kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
Jakarta, Kabar Selebes – Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memuji anggota DPR RI Fraksi PD, Benny K Harman, sebagai ‘macan parlemen’ karena aksi walk out (WO) dalam rapat paripurna pengesahan UU Cipta Kerja. Anggota DPR Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, justru melihat aksi Benny lucu dan membuat geli.
“Aksinya lucu, bikin geli aja, karena para pekerja bukan orang bodoh yang tidak mengerti parodi teatrikal apa yang sedang dimainkan oleh Bang Benny. Apalagi pembahasan RUU Cipta Kerja ini dari detik pertama sampai akhir disiarkan secara langsung, baik melalui media sosial maupun media digital. Artinya, sangat terakses publik dari sisi transparansinya,” kata Arteria kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
Arteria kemudian mengungkapkan arahan pembina Fraksi PDIP DPR Puan Maharani agar mengutamakan kepentingan masyarakat dalam membahas UU Cipta Kerja. Dia mengaku kritis dalam membahas UU Cipta Kerja.
“Kalau saya diajarkan dan diberikan penugasan oleh pembina fraksi sekaligus Ketua DPR RI, Ibu Puan Maharani, untuk serius, cermat, dan khidmat di dalam melakukan pembahasan RUU Cipta Kerja, yang utamanya adalah mengedepankan kepentingan rakyat, karena pembahasan UU merupakan bagian penting dan terintegrasi dengan kerja-kerja kerakyatan,” papar Arteria.
“Makanya saya dan teman-teman fraksi sangat kritis dan bahkan terkesan bersikap oposisi, di mana 7.197 DIM tersebut dibahas secara cermat, khidmat dan melalui dialektika kebangsaan yang disertai argumentasi-argumentasi, yang tetap dengan mengedepankan kewarasan berpikir dan rasio akal sehat,” imbuhnya.
Arteria justru menuding Benny K Harman pura-pura peduli dengan masyarakat. Benny dinilai muncul hanya di momen-momen tertentu.
“Bukan sebaliknya, jarang hadir, tidak memberi masukan dan kritikan secara utuh, lalu tiba-tiba pada momen-momen tertentu karena akan diperhatikan publik ‘seolah-olah bersikap kritis dan peduli rakyat’, padahal sangat banyak ruang dan waktu bagi Bang Benny untuk mengekspresikan ide dan gagasan dalam forum rapat pembahasan Baleg,” ucap Arteria.
Lebih lanjut, Arteria mempertanyakan kehadiran Benny K Harman dan Fraksi PD dalam pembahasan RUU Cipta Kerja. Arteria menyinggung soal ‘pembalap di tikungan akhir’.
“Harusnya ditanyakan, Bang Benny dan Fraksi Partai Demokrat hadir berapa, ya, di rapat pembahasan? Apa saja ide dan gagasan yang sudah disumbangkan? DIM fraksinya seperti apa? Kan bisa dilihat dari daftar hadir, DIM fraksi dan rekam jejak digitalnya. Hari gini mau jadi ‘pembalap yang nyalip di tikungan akhir’, sudah nggak bisa,” tutur Arteria.
“Walau demikian namanya juga ‘usah’ jadi, ya, sah-sah saja. Tapi saya pastikan rakyat kita tidak bodoh dan tidak mudah disesatkan dengan cara-cara seperti itu,” sambung dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi aplaus kepada Benny K Harman dkk yang melakukan aksi WO dari sidang paripurna pengesahan UU Cipta Kerja. AHY memuji Benny K Harman dengan sebutan ‘macan parlemen’.
“Ini Pak Benny K. Harman (BKH) yang sempat trending topic semalam. Berasal dari NTT, yang sering disebut sebagai Macan Parlemen karena keberaniannya untuk menyuarakan aspirasi rakyat di DPR RI,” kata AHY mengenalkan Benny K Harman seperti unggahannya di Instagram, Rabu (7/10). (fma)
Sumber : Detik.com