Jakarta, Kabar Selebes — Konflik antara Pemerintah Provinsi dan masyarakat setempat akibat perebutan lahan di Desa Pubabu, Besipae, Kabupaten Timor Tengah, NTT berujung pada laporan polisi.
Kapolres Timor Tengah Selatan, AKBP Aria Sandy mengatakan bahwa setidaknya ada tiga laporan polisi yang diterima oleh pihaknya di Polres maupun Polda.
“Jadi ini kedua belah pihak (membuat laporan), baik dari pihak Provinsi ada anggota mereka kena pukul, termasuk sipil itu juga yang kena pukul,” kata Aria saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (17/10).
“Di kami ada dua (Laporan Polisi/LP), di Polda itu ada satu,” tambah dia.
Dalam hal ini, laporan itu dibuat atas dugaan penganiayaan yang dilakukan kedua belah pihak yang saling berlawanan itu. Setidaknya, kata dia, ada tiga orang yang menjadi korban luka-luka ringan baik dari pihak Pemprov ataupun masyarakat sipil.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya akan memulai penyelidikan terkait dengan laporan polisi yang diterimanya itu. Aria menuturkan bahwa dalam waktu dekat, dia akan mulai memanggil pelapor untuk dimintai keterangan.
Masih Kabur
Dia belum dapat menentukan rencana pemanggilan itu karena warga yang berkonflik beberapa di antaranya kabur ke dalam hutan usai bentrok.
“Kami sudah terima, nanti kan orangnya kami panggil dulu, klarifikasi,” ujar dia.
Sebelumnya, konflik di wilayah tersebut mencuat kembali pada Rabu (14/10). Dalam video yang beredar di Twitter, tampak sejumlah warga perempuan beradu mulut dengan para petugas dari pemerintahan, baik yang berseragam Satpol PP maupun pakaian bebas.
Dalam adu mulut itu, seorang perempuan ditarik pria berpakaian bebas dan petugas Satpol PP. Aksi saling tendang pun terjadi. Dua perempuan bahkan terjatuh dalam insiden tersebut. Seorang ibu tampak tak sadarkan diri setelah dirinya ditarik dan didorong hingga terhempas ke tanah.
Perempuan lainnya kembali bangkit untuk melawan. Namun seorang pria berjaket gelap mencekiknya kemudian mendorong perempuan yang perawakannya lebih kecil itu hingga jatuh ke tanah.
Polisi pun mengklaim bahwa situasi sudah kembali menjadi aman setelah insiden itu terjadi. Setidaknya, ada 20 aparat kepolisian dari Polres dan Polsek yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan sehingga tidak ada bentrok susulan. (fma)
Sumber : CNNIndonesia.com