PALU, Kabar Selebes – Pasien Covid-19, baik yang menjalani perawatan di rumah sakit darurat maupun, yang menjalani isolasi secara mandiri di rumahnya akan tetap diberikan hak memilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Walikota/Wakil Walikota Palu dan Gubernur/Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng).
Demikian diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu, Agussalim Wahid kepada KabarSelebes.id di ruang kerjanya, Rabu (4/11/2020).
Agus menegaskan, jika ada warga yang terkonfirmasi positif, dan yang bersangkutan masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), saat hari H pemilihan pada 9 Desember 2020 mendatang dipastikan dapat memberikan hak suaranya.
Pasalnya, KPU Kota Palu memiliki beberapa skema agar seluruh warga tidak kehilangan hak suaranya meskipun ditengah pandemi Covid-19.
“Nantinya mereka yang terkonfirmasi positif tetap dapat menyalurkan hak suaranya. Petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdekat dengan rumah sakit maupun rumah warga yang terkonfirmasi positif akan mendatangi mereka dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.” katanya.
Langkah itu, kata dia, dilakukan karena tidak adanya TPS khusus yang dibuatkan bagi penderita Covid-19 seperti di Lapas atau Rutan.
Bahkan, dalam tahap pencoblosan nanti, pihaknya akan mengedepankan protokol kesehatan.
Tidak hanya petugas yang akan dilengkapi APD, namun pemilih juga diberi sarung tangan serta tinta tetes setelah melakukan pencoblosan, sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
“Kami juga memiliki standar suhu tubuh. Jika ada warga yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat. Maka mereka akan di arahkan ke bilik khusus,” imbuhnya.
Para petugas seperti KPPS dan Linmas yang akan bertugas, juga diwajibkan untuk di rapid tes.
Selain itu, Agus juga menegaskan, tidak ada perubahan waktu pencoblosan.
“Waktu pencoblosan tetap dari pukul 07.00-13.00 Wita. Tetapi nantinya setiap jam akan dibatasi, dan Lansia, ibu hamil serta penyandang disabilitas yang akan diutamakan terlebih dulu,” pungkasnya. (sob/rlm/fma)
Laporan : Mohammad Sobirin
