Kunker ke Sulteng, Mendikbud Komitmen Beri Kesempatan yang Adil untuk Guru Honorer Lewat Program P3K

Mendikbud RI, Nadiem Makarim (Kiri), didampingi Gubernur Sulteng, Longki Djanggola (Kanan) ketika meninjau rehab bangunan SMK N 8 Palu pasca bencana 28 September 2018. (Foto: Adi Pranata/KabarSelebes.id)

PALU, Kabar Selebes – Menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan kerja (Kunker) pertama kalinya ke daerah Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (04/11/2020).

Dalam kunjungan kali ini, Nadiem menyambangi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Palu guna meninjau bantuan yang dikucurkan Kemendikbud untuk rehab sekolah yang hancur pasca Gempa 28 September 2018.

Selain itu, Mendikbud RI yang akrab disapa mas Nadiem seperti biasa berdialog bersama tenaga pendidik SMK. Turut serta pada dialog tersebut Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Kepala dinas Pendidikan Sulteng, Iwan Lahace beserta 8 perwakilan Musyawarah Kerja Kepala SMK (MKKS) setempat.

Ada beberapa keluhan yang diterima Nadiem pada kesempatan itu utamanya tentang kebijakan formasi guru, pembelajaran jarak jauh (PJJ),dan penyaluran dana BOS.

Gubernur Longki pada kesempatan itu sangat menyayangkan program guru gugus terdepan pasalnya dianggap sangat sentralistik.

Ia menyatakan banyak lulusan guru terdepan tidak sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.

Bahkan kata Longki, hal ini menyebabkan kecemburuan sosial yang luar biasa.

“Kenapa pak (Nadiem), yang lulus itu justru tidak ada satupun masyarakat kami (Sulteng). Bayangkan itu yang dari Jawa, dari mana-mana di tempatkan di tempat saya, tidak ada satupun yang dari daerah,” resah Longki.

Untuk itu, Longki meminta agar kebijakan guru terdepan dihapuskan. Ia pun meminta kementerian pendidikan kembali membuka formasi penerimaan guru.

“Bukalah formasi guru yang memang kita butuh, kita kekurangan tenaga guru. Betul itu pak,” tandasnya.

Menanggapi hal itu Nadiem menyatakan akan memberi kesempatan yang adil melalui prorgam Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tenaga honorer.

Ia pun menyebut tahun depan akan besar-besaran membuka formasi guru honrorer untuk lolos P3K “Janji-janji kita adalah memberi kesempatan yang adil bagi guru-guru honorer itu menjadi p3k. itu kuncinya,” jelasnya,

Dikatakan Nadiem bahwa saat ini pihaknya tengah meminta formasi dari kepala sekolah, dan dinas terkait untuk dikirim ke kementerian.

Ia menyatakan saat ini data yang diterima maupun diajukan masih terbilang sangat kecil .  “Mungkin kepala dinas masih banyak yang belum mengerti bahwa dananya ada. Bahwa dananya ada sudah disiapkan untuk tahun depan.” terangnya

Untuk itu, pihaknya mengharapkan kepala sekolah jangan ragu-ragu untuk menyerahkan data formasi guru honorer dengan sebanyak-banyaknya untuk formasi guru di tahun 2021.

“Semua kepala sekolah masukan data formasi sebanyak-banyaknya jadi udah gak perlu ragu ragu lagi. Uangnya sudah disiapkan di pusat, “ katanya. (ap/fma)

Laporan: Adi Pranata.

Silakan komentar Anda Disini….