PALU, Kabar Selebes – Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah Gamal Abdul Kahar mengatakan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan strategis. Kondisi tersebut dapat dilihat dari berbagai data yang mendukung bahwa eksistensi UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia.
“Dari segi jumlah, industri UMKM cukup besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi, selain itu potensi yang besar UMKM dalam penyerapan tenaga kerja, serta kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto),” kata Gamsl Abdul Kahar pada peluncuran Produk Kredit Mikro Melari Bank Sulteng, Kamis di Palu.
Kata Gamal, pandemi Covid-19 yang terjadi secara global berdampak terhadap berbagai sektor khususnya di sektor ekonomi. Dampak perekonomian ini tidak hanya di rasakan secara domestik, namun juga terjadi secara global. Di Indonesia, Hal ini tentunya memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap pariwisata, sektor perdagangan, industri termasuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM);
“Implikasi negatif bagi perekonomian domestik seperti penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan kinerja perusahaan, maupun eksistensi UMKM. Selain itu, Pandemi ini menyebabkan pengurangan tenaga kerja atau bahkan kehilangan pendapatannya sehingga berpengaruh pada tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat terutama mereka yang ada dalam kategori pekerja informal dan pekerja harian. Sebagian besar masyarakat sangat berhati-hati mengatur pengeluaran keuangannya karena ketidakpastian kapan pandemi ini akan berakhir,” kata Gamal.
Saat ini terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat dari pola belanja konvensional ke pola berbelanja secara online, hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya kearah digital.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional yang bertujuan untuk menyelamatkan sekaligus membantu UMKM dalam mempertahankan serta mengembangkan usahanya. (*/ptr/fma)
