PALU, Kabar Selebes – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggola meminta pihak PLN untuk menjamah desa-desa terpencil di daerah setempat yang belum tersentuh aliran listrik.
“Pasokan listrik yang memadai sangat penting artinya bagi kehidupan sosial,dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” katanya saat memimpin apel siaga personel PT PLN (Persero) ULW Sullutenggo, di Lapangan Sapta Marga Faqih Rasyid, Kota Palu, Rabu (18/11/2020)
Pesan itu disampaikan Longki khusus untuk PLN UP3 Palu yang membidangi beberapa wilayah di daerah Sulteng. Menurutnya, masih banyak masyarakat di pedesaan mengeluhkan pasokan ketersediaan listrik.
“Beberapa kali perjalanan saya baik di Donggala, Parigi moutong, dan Sigi, masih cukup banyak desa-desa tepencil itu yang belum teraliri listrik,” katanya.
Longki pun menceritakan pengalamannya bersama warga di daerah terpencil. Dia bilang banyak masyarakat di pedesaan yang menganggap belum merasakan kemerdekaan sebab daerah mereka masih gelap gulita. “Itu bahasa orang kampung, bahasa orang yang di gunung, jadi tolonglah kasihan,” katanya.
“Dan ingat hati-hati, mereka itu di sekitar kita di wilayah kota Palu, bayangkan kalau mereka cemburu, mereka longsorkan batu-batu besar dari gunung itu, apa yang terjadi di Kota,” tambah longki berharap pesan itu agar segera ditindaklanjuti.
Sementara, Manager PLN UP3 Palu, Wardi Hardi menyampaikan, pengaliran listrik untuk daerah-daerah terpencil akan dilakukan secara bertahap.
Anggaran pasokan listrik akan diutamakan untuk wilayah yang mudah diakses terlebih dahulu. Pasalnya daerah yang belum mendukung sarana dan prasarana terutama jalan akan sangat sulit untuk diakses.
“Kita harus membawa tiang listrik itu agak sulit, ya itu harus ditopang. Kita akan piroritaskan yang mudah akses lokasinya dulu, jalannya dulu,” ujarnya.
Meski begitu, daerah yang sulit diakses kata dia akan tetap diusulkan secara bertahap sesuai target dari pihak PLN.
“Karena PLN memang punya target harus listriki semua desa di Sulteng di tahun 2021,” katanya. (ap/fm a)
Laporan: Adi Pranata