Regional

Pemerintah Akan Bangun Kembali Rumah di Lembantongoa Sigi yang Dibakar Kelompok MIT

395
×

Pemerintah Akan Bangun Kembali Rumah di Lembantongoa Sigi yang Dibakar Kelompok MIT

Sebarkan artikel ini
Kombes Pol. Mahedi Surindra, saat melakukan kunjungan ke beberapa rumah yang dibakar oleh kelompok MIT di Dusun 5 desa Lewonu, Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Selasa (1/12/2020). (Foto: Mohammad Arief/KabarSelebes.ID)

SIGI, Kabar Selebes – Pemerintah Sulawesi Tengah melalui Kepolisian Daerah setempat, akan segera merenovasi beberapa rumah di Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, yang dibakar oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur belum lama ini.

Percepatan pembangunan rumah tempat tinggal warga yang menjadi korban kekerasan kelompok MIT dilakukan agar bisa segera difungsikan. Sehingga, para korban bisa beraktifitas seperti sedia kala baik untuk mengelola kebun maupun ternak.

“Pembersihan dilakukan, karena pemerintah akan segera membangun kembali rumah yang dibakar sekaligus melakukan perbaikan beberapa rumah yang terbakar pada bagian tertentu,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulteng, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Didik Supranoto Rabu (2/12/2020).

Lebih lanjut dijelaskan pihaknya melalui personel Kepolisian Resor Sigi yang dipimpin Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Sulteng, Kombes Pol Mahedi Surindra, dibantu warga setempat telah melakukan pembersihan puing-puing rumah yang dibakar oleh kelompok Sipil bersenjata pimpinan Ali Kalora cs, pada Selasa (1/12/2020).

Selain melakukan pembersihan, Dirbinmas Polda Sulteng juga memotivasi masyarakat untuk kembali beraktifitas dan meminta masyarakat untuk tidak takut dengan pelaku teror, karena TNI-Polri akan berada di tengah-tengah masyarakat.

“Pasca kejadian di Lembantongoa, personel TNI/ Polri tetap bersiaga di sekitar lokasi,” kata dia.

Dari pantauan media ini, personel Polres Sigi bersama kurang lebih 20 orang warga sekitar di lokasi kejadian bergotong-royong mengumpulkan beberapa benda berharga milik korban yang masih bisa diselamatkan. (maf/ap/fma)

Laporan : Mohammad Arief.