PALU, Kabar Selebes – Baru-baru ini video seorang pegiat musik lokal Kota Palu, Sulawesi Tengah, menginjak situs sejarah Megalitikum Lembah Bada di Taman Nasional Lore Lindu, Kabupaten Poso, yang diupload oleh akun Instagram @Vray_nagaga viral dan mendapatkan kritikan keras dari netizen hingga membuat arkeolog ikut memberikan tanggapannya.
“Jika dilihat dari video itu, tentu sangat mengecewakan, karena situs yang sepantasnya dilestarikan malah di injak dan dapat merusak nilai sejarah yang ada,” ujar salah seorang Arkeolog Sulawesi Tengah, Iksan Djaromi, kepada KabarSelebes.id, Sabtu (27/3/2021).
Iksan, mengimbau kepada wisatawan yang datang berkunjung ke situs sejarah Megalitikum harus menjaga sikap dan etika, terutama atitude.
Situs sejarah Megalitikum tersebut, kata dia, sudah berumur ribuan tahun, sehingga perlu dijaga kelestariannya.
Olehnya, ia berharap pihak pengelola setempat, agar lebih memperhatikan hal-hal semacam itu, seperti memasang papan pemberitahuan atau larangan untuk tidak menginjak maupun memanjat situs sejarah Megalitikum.
Selain itu, pihak pengelola juga dapat menyampaikan hal itu, kepada setiap wisatawan yang datang berkunjung.
“Seharusnya kita bersyukur situs itu, masih terjaga. Hanya saja bagi siapa yang datang tolong untuk tidak menginjak atau memanjatnya,” pungkasnya. (am/rlm/fma)
Laporan : Alsih Marselina