PALU, Kabar Selebes – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat pada bulan Maret 2021 inflasi gabungan dua kota di Sulteng sebesar 0,20 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dari Desember 2020 hingga Maret 2021 sebesar 0,55 persen.
Inflasi tahun ke tahun dari Maret 2020 hingga Maret 2021 sebesar 2,31 persen. Dari dua kota IHK di Sulteng, Kota Palu tercatat mengalami inflasi sebesar 0,21 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,63 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,51 persen.
Sementara Kota Luwuk pada bulan ini turut mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,28 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,46 persen.
Inflasi pada bulan Maret 2021 dipengaruhi oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,96 persen diikuti oleh kelompok pakaian dan alas kaki (0,41 persen).
Selanjutnya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,19 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,13 persen), kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,11 persen).
Disusul kesehatan serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,09 persen). Sementara penurunan indeks harga hanya terjadi pada kelompok transportasi sebesar 1,08 persen.
Pada saat yang sama kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, kelompok pendidikan, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran relatif stabil.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,07 persen dan terendah di Kota Tangerang dan Banjarmasin sebesar 0,01 persen.
Kota Bau-bau mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,99 persen, sementara Kota Palopo mengalami deflasi terendah sebesar 0,01 persen. Kota Palu menempati urutan ke-25 inflasi di tingkat nasional dan urutan ke-10 di kawasan Sulampua. Sementara Kota Luwuk menempati urutan ke-39 inflasi di tingkat nasional dan urutan ke-13 di kawasan Sulampua. (maf/ap)
Laporan: Mohamad Arief