PALU, Kabar Selebes – Anak usia remaja di Kota Palu, Sulawesi Tengah mulai menerima suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama. Vaksinasi massal untuk anak berusia 12-17 tahun tersebut, digelar oleh Komando Resort Militer 132/Tadulako, di Markas Komando Distrik Militer 1306/Donggala di Kota Palu, Rabu (14/07/2021).
Berdasar pantauan, anak-anak remaja ditemani orang tuanya begitu antusias untuk mengikuti program vaksinasi. Meski ada sejumlah anak yang takut disuntik, orang tua mereka mencoba untuk menenangkan dan memberi pemahaman, bahwa divaksin tidak sakit dan benar-benar aman.
Mohammad Fadel (17 tahun), salah satu remaja kepada KabarSelebes.id menuturkan, tak ada efek berlebihan yang dirasakan usai disuntik vaksin. Dirinya juga mengaku tak ada paksaan dari orang tua agar mau untuk disuntik vaksin Covid-19. “Mencegah virus menyerang tubuh kita, jadi baiknya divaksin,” kata dia.
Sementara, Kepala Staf Korem 132/Tadulako, Kolonel Inf Dwi Suharjo menuturkan pihaknya khusus vaksinasi di hari pertama telah menyiapkan sebanyak 1.000 dosis vaksin. Vaksin dengan merk Biofarma tersebut akan disediakan untuk anak-anak usia remaja kurang lebih 635 dosis dan sisanya untuk orang dewasa.
Menurut dia, hingga pagi tadi sudah ada sekira 300 anak usia remaja yang disuntik vaksin. Penyuntikan vaksin untuk anak akan dilakukan hingga pukul 12:00 Wita, kemudian pada pukul 13:00 Wita barulah disusul oleh masyarakat umum usia dewasa.
“Kalau saya lihat ini mungkin setidaknya sekitar 700-an masih tercapailah. Karena tidak hari ini, besok juga masih ada, mudah-mudahan gak cuma 1000, untuk korem 132/Tadulako bisa maksimal melaksanakan vaksinasi massal,” ujarnya.
Vaksinasi Covid-19 ini bukan yang pertama kali dilakukan, sebelumnya Korem 132/Tadulako juga sudah melaksanakan prorgam vaksinasi massal kepada sebanyak 1000 orang. Program ini diharapkan bisa berjalan maksimal agar masyarakat bisa terhindar dari wabah Covid-19.
“Artinya TNI-Polri secara masif melakukan operasi agar vaksinasi ini berjalan dengan maksimal terima oleh masyarakat luas,” kata Dwi Suharjo menambahkan. (ap)
Laporan: Adi Pranata
