PALU, Kabar Selebes – Menjelang Hari Idul Adha 1442 Hijriah, hewan kurban laris-manis dibeli warga Palu di kala pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal ini terlihat ramainya pembeli sapi maupun kambing di Jalan pipa Air, Kecamatan Palu Barat, yang jadi tempat berkumpulnya pedagang hewan.
Suparman Razak, salah satu penjual sapi mengaku sempat khawatir sedikitnya pembeli hewan kurban sebab masih dalam kondisi pandemi. “Tapi mulai dekat-dekat Idul Adha ternyata saya lihat mulai ramai pembeli yang datang,” kata dia kepada KabarSelebes.id, Jumat (16/07/2021).
Harga hewan kurban diakui pedagang rata-rata mengalami kenaikan hingga 10 persen. Suparman bilang, untuk harga sapi yang dijual sekarang berkisar 15-18 juta, tergantung jenis dan ukuran.
“Kalau misalnya tahun lalu harganya 15 juta sekarang naik jadi 16 Juta,” ujarnya.
Sapi yang dijualnya berasal dari berbagai daerah, di antaranya dari Luwuk, Donggala, Gorontalo dan Kota Raya. Suparman untuk saat ini telah menyiapkan 70 ekor sapi untuk dijual, beda dari tahun lalu yang 60 ekor.
Senada, Faldi salah satu penjual kambing mengatakan harga kambing yang dijual kini mengalami kenaikan. Kalau dulu kambing dijual berkisar Rp 2,5 juta, kini harganya berskisar di angka Rp 2,7 juta. Meski mengalami kenaikkan harga, ia juga mengaku penjualan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
“Lebih ramai tahun ini dari pada tahun kemarin, apalagi ditambah orang tidak ada yang berhaji sekarang ini. Kalau hitung pendapatan tidak menentu,” ucap dia.
Meski mengalami peningkatan penjualan hewan kurban dari tahun sebelumnya, omset yang didapat pedagang tentu sangat jauh menurun sebelum adanya pandemi Covid-19. Suparman mengaku kalau dulu bisa meraup keuntungan sampai milyaran rupiah, kini hanya mendapat omzet puluhan hingga ratusan juta rupiah saja.
“Karena dulu kalau dihitung-hitung dulu sebelum pandemi bisa mendapat sampai milyaran, kalau sekarang paling hanya puluhan dan ratusan saja,” ujarnya. (ap)
Laporan: Adi Pranata