AMPANA, Kabar Selebes – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tojo Unauna mendesak DPRD setempat agar membatu mencarikan solusi agar kenaikan kasus Covid-19 bisa ditekan.
Berdasarkan data IDI Touna tertanggal 1 sampai dengan 15 Agustus 2021, sebanyak 720 orang terkonfirmasi positif dan 36 orang meninggal dunia.
Ketua Dewan Etik IDI Tojo Unauna Dr. Abd Rahman DM, Mars kepada Kabar Selebes yang didampingi Ketua IDI Touna Dr. Maryam Albaar SpKK, M.kes mengaku sangat prihatin dengan kondisi Tojo Unauna dengan grafik epidemeologi yang sangat meningkat serta tingkat fatalitas kasus atau case fatality rate (CFR ) angka kematian meninggi.
“Saat ini yang sangat dibutuhkan adalah langkah kongkrit untuk menekan covid-19 dengan target target tertentu. Demikian pula penarapan protokol kesehatan pasien covid-19 yang meninggal siapa yang harus bertanggung jawab, sementara direktur RSUD Touna tidak berani,” kata dr. Rahman usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua DPRD Touna, Senin (16/8/2021).
Hal itulah yang disampaikan IDI kepada Ketua DPRD Touna termasuk penerapan PPKM level tiga, serta tidak boleh adanya pembiaran seperti saat ini dimana harus ada edukasi 3T.
“Isolasi terpadu harus dilakukan dan jangan dibiarkan masyarakat isolasi di rumah,” tegas Rahman, dokter senior yang pernah menjabat Direktur RSUD dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Unauna itu.
Terpisah Ketua DPRD Touna Mahmud Lahay mengucapkan terima kasih kepada IDI Touna dan beberapa dokter ahli juga atas masukannya dan langkah – langkah yang harus diambil karena Rumah Sakit juga sudah kewalahan .
“Tentu kita akan duduk bersama lagi dengan Bupati dan OPD terkait untuk merumuskan bersama , Mahmud juga menggambarkan kenapa Jakarta yang begitu luas mampu menerapkan protokol kesehatan sehingga mampu menekan angka covid bahkan suda masuk zona hijau sementara kita Daerah kecil tidak mampu mengatasi problem ini,” tegasnya.
“Insya Allah usai 17 Agustus nanti kita akan mengundang eksekutif saya mengambil alih dan akan mengundang kembali IDI dan tidak bisa ditunda,” tandas Mahmud Lahay.(shl)
Laporan : Saiful Hulungo