AMPANA, Kabar Selebes – Pascagempa yang terjadi di Kabupaten Tojo Unauna (Touna) tanggal 26 Agustus 2021, masih menyisakan trauma bagi masyarakat setenmpat. Hingga kini warga masih berada di pengungsian akibat takut adanya gempa susulan.
Warga Desa Labuan Kecamatan Ratolindo misalnya, merupakan warga yang paling trauma dan memilih belum kembali dari pengungsian.
Dari catatan pemerintah desa setempat, saat ini warga yang mengungsi di atas gunung bertambah dari dari angka sebelumnya 110 kepala keluarga (KK).
Salah satu perangkat desa Labuan, Adnan mengatakan, berdasarkan data per tanggal 1 September 2021, warga Desa Labuan yang ada di 73 tenda – tenda darurat ini terus bertambah menjadi 197 KK atau sebanyak 701 jiwa.
“Angka ini kemungkinan akan terus bertambah karena warga belum mau kembali ke rumah mereka yang rata-rata berada di pesisir pantai,” kata Adnan, Kamis (2/9/2021).
Dengan bertambahnya warga yang memilih tinggal di pengungsian, maka bertambah pula masalah yang dihadapi. Saat ini yang menjadi masalah di lokasi pengungsi adalah masalah sanitasi serta menumpuknya sampah.
“Untuk makan kami yang ada di 73 tenda darurat mendapat bantuan makanan bungkus dari Dinas Sosial Kabupaten Tojo Unauna,” kata Adnan.
Wakil Ketua BPD Labuan, Bintang berharap agar di lokasi pengusi diberikan bantuan masker. Hal itu untuk menghindari munculnya klaster baru penyebaran covid-19.
“Kemarin ada pembagian dari Dinas Kesehatan tapi tidak cukup sementara warga yang ada disini terus bertambah,” tandas Bintang.(shl)
Laporan : Saiful Hulungo