Tutup
PilihanSulawesi Tengah

Terjadi Penurunan Tanah, Pemerintah Diminta Relokasi Warga Desa Tompe dan Lampio

202
×

Terjadi Penurunan Tanah, Pemerintah Diminta Relokasi Warga Desa Tompe dan Lampio

Sebarkan artikel ini
Abdullah

PALU, Kabar Selebes – Bencana penurunan tanah masih terjadi hingga saat ini di Dusun 1 dan 3 Desa Tompe dan Desa lampio, Kecamatan Pantai Barat, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Hal ini disampaikan oleh  pengamat kebencanaan Sulawesi Tengah Abdullah dalam konfrensi pers yang digelar Kamis (30/09/2021) di Palu.

“Dusun 1 total dan Dusun 3 separuh itu yang tergenang setiap air pasang kemudian desa disebelahnya Desa Lompio Dusun 1, Dusun 2, dan Dsun 3 itu tergenang semua kalau air laut pasang inilah yang saya maksud permukiman yang tidak layak huni lagi,” kata Abdullah, Kamis (30/09/2021) di Palu.

Advertising

Untuk itu ia meminta kepada pemerintah setempat agar segera merelokasi penduuk yang ada di dua desa tersebut yang menjadi langganan banjir ketika air pasang.

Menurutnya, sejauh ini ahli  kebencanaan telah berupaya menyampaikan kepada pemerintah setempat mengenai bahaya yang akan dihadapi oleh warga Desa Tompe dan Lampio jika hal ini dibiarkan begitu saja.

“Mudah mudahan pemerintah menyiapkan lahan, harus relokasi,” tandasnya.

Desa Tompe dan Lompio bisa menghadapi tujuh kali banjir akibat rob dalam sebulan.

Sebanyak 650 keluarga di Desa Tompe dan 337 keluarga di Desa Lompio.

Abdullah menjelaskan bahwa Sulawesi Tengah adalah salah satu daerah di Indonesia yang rawan bencana khususnya di 4 kabupaten Kota, yaitu kota Palu, kabupaten Sigi, kabupaten donggal, dan Parigi Moutong.

Ada 5 bencana yang setiap saat bisa mengancam daerah tersebut yaitu bencana gempa bumi, tsunami, longsor, likuifaksi, hingga pada penurunan tanah.

Untuk itu pemerintah diharap mampu melakukan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana  sesuai Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah dan masyarakat harus belajar dari  gempa bumi pada 28 September tahun 2018. Sehingga mitigasi bencana harus tetap dilakukan. (iz)

Laporan : Indrawati Zainuddin

Silakan komentar Anda Disini….