MOROWALI UTARA, Kabar Selebes – Pemerintah Kabupaten Morowali Utara dalam waktu dekat akan mencairkan insentif untuk para pemimpin agama dan rumah ibadah di daerah ini.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi, kami akan menyalurkan insentif untuk pemimpin agama seperti imam masjid dan pendeta-pendeta sebesar Rp500.000/orang/bulan,” kata Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi dalam sambutannya pada penutupan Rapat Kerja Daerah Gereja Sidang Jemaat Allah (Rakerda GSJA) Sulteng Tahun 2022 di Beteleme, Kamis (31/3).
Hadir dalam acara itu Ketua Tim Penggerak PKK Morut Febrianthy DJ. Hehi dan Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) GSJA Sulteng Pendeta Djunedi, S.Th.
Penyaluran insentif bagi tokoh-tokoh agama itu merupakan salah satu komitmen politis Delis-Djira pada kampanye pilkada 2021, karena menyadari signifikansi sektor keagamaan dalam pembangunan serta perlunya meningkatkan kesejahteraan para pemimpin agama.
Diperkirakan lebih 2.000 pemimpin agama akan mulai menikmati insentif tersebut yang akan disalurkan langsung ke rekening masing-masing di Bank Sulteng.
Bupati Delis mengemukakan bahwa Pemda Morut memberikan insentif kepada para pemimpin agama sesuai kemampuan keuangan daerah yang sangat terbatas karena menilai bahwa peran tokoh-tokoh agama tersebut sangat penting dalam mendukung pencapaian visi dan misi pemda yakni mewujudkan masyarakat Morut yang sehat, cerdas dan sejahtera.
Masyarakat yang sehat dimaksud tidak hanya sehat badani atau fisik tetapi juga sehat rohani. Masyarakat cerdas yang ingin diwujudkan tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga spiritual.
Karena itu, katanya, peran para rohaniawan lintas agama sangat penting untuk mewujudkan masyarakat Morut yang SCS.
Ketua Panitia Rakerda Pendeta Rolex Malaha, S.Th mengemukakan bahwa Rakerda 2022 ini berlangsung selama tiga hari sejak Selasa (29/3), diikuti 137 pendeta dari seluruh Sulteng.
Rakerda yang seyogianya digelar Januari 2022 namun tertunda karena pandemi Covid-19 ini mengevaluasi pelaksanaan program 2021 dan menetapkan program kerja 2022.
Dalam rakerda ini, digelar pula pelantikan Pelayan Injil GSJA yang naik jenjang kependetaan serta Pelayan Injil yang baru diterima.
Delis juga menggaris bawahi tema Rakerda 2022 GSJA Sulteng yakni ‘Menjadi Hamba Tuhan yang cakap dan relevan.’
Agar bisa tetap relevan sesuai tuntutan masyarakat dan lingkungan serta perkembangan teknologi, maka pemimpin-pemimpin gereja harus terus meningkatkan kapasitas diri agar tidak ketinggalan dengan jemaat-jemaat yang dilayani.
Pendeta-pendeta, kata Delis, juga harus terus berusaha beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital karena hal tersebut sudah menjadi sebuah tuntutan dalam pelayanan. (*/hen)
Laporan : Heandly