Sulawesi Tengah

Langganan Banjir, Jembatan Penghubung Desa Tompo dan Desa Tuladenggi Sibatang Nyaris Putus 

323
×

Langganan Banjir, Jembatan Penghubung Desa Tompo dan Desa Tuladenggi Sibatang Nyaris Putus 

Sebarkan artikel ini
Jembatan Tompo. (Foto : Hasan Bunyu)

TAOPA, Kabar Selebes – Jembatan penghubung Desa Tompo dan Desa Tuladenggi Sibatang di Kecamatan Taopa Kab. Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, nyaris roboh. 

Hal ini disebabkan, setelah daerah itu di terjang banjir, hampir setiap pekannya, sejak memasuki awal tahun 2022.  

Dari pantauan Kabar Selebes, jembatan tersebut telah mengalami keretakan serta penutiran kultur aspalnya.  

“Bahkan, kalo bapak perhatikan, jembatan itu so miring pak,” kata Roin,  warga yang tinggal tepat di pinggiran jembatan tersebut. 

Bukan itu saja, ucap Roin, lapisan aspal disekitar aspal, telah mengelupas dan berlubang. Akibatnya, pengendara roda dua maupun empat yang menuju Tuladenggi Sibatang atau sebaliknya, terpaksa harus antri.  

“Setiap abis banjir, torang rame-rame batimbun lubang-lubang itu pake batu pondasi. Namun, kalo datang lagi banjir, kembali balubang pak. Bahkan, tambah besar,” terang Roin dengan dialeg Tialonya yang kental. 

Tengok saja,  luapan air anak sungai Taopa setjnggi paha orang dewasa, menggenangi lahan perkebunan warga dan beberapa rumah dan sabua (pondok kecil, red) dan sebuah bangunan rumah walet, terendam. 

“Tanaman pohon cokelat saya pak sebagian besar telah mati. Padahal so muai berbuah,” sambungnya sambil diaminkan  oleh warga sekelilingnya. 

Lelaki satu anak itu juga mengatakan, jika tanaman jagung warga seluas dua hektar lebih, tak tersisa disapu air. “Coba bapak liat, habis pak. Mau gimana lagi, namanya saja banjir pak, ” pasrahnya  lirih. 

Sementara itu  Sekretaris Desa Tuladenggi Sibatang Karman menjelaskan, jika setiap hujan lebih dari satu  maka dipastikan luapan pasti mengenangi desanya.  

“Satu jam saja hujan, pasti kampung ini terendam. Dan jembatan itu pasti susah di lewati,” yakinnya  saat Kabar Selebes menyambangi rumahnya, Minggu, (20/3/2022) pukul 15:50 Wita.  

Penyebabnya, lanjut Karman, adalah pengaruh tanggung sungai Taopa yang telah mengalami pengikisan.  

“Lalu tanggul sunggai Taopa yang di dekat muara Sibatang ini tinggi, sekarang sudah rendah. Jadi air pas deras berbelok masuk ke anak sungai ini,” lanjutnya. 

Pihaknya mengkhawatirkan, bila warga yang menggunakan jalur jembatan itu, akan  kecelakaan karena sudah membahayakan.  

“Jadi yang pertama kami lakukan adalah sementara menimbung dengan batu pondasi dulu, biar masih bisa lewat,” solusinya. 

Sementara itu Sekretaris Taopa, Suhartono Lampasio memaparkan, jika sungai Taopa yang terletak di bibir muara Tuladenggi Sibatang itu  telah di siring.  

“Namun pengaruh derasnya air sungai, apalagi bila bertemu dengan air pasang. Perlahan-lahan tanggul itu jebol,” terangnya. 

Bahkan, demi mengantisipasi luapan banjor yang terus menerus itu, Pemerintah Kecamatan Taopa yang di dampingi Pemdes Tuladenggi Sibatang bersama Balai Sungai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulteng telah melakukan pemeriksaan untuk menanggulangi dampak banjir itu.  

“Insya Allah dinas PU provinsi akan memperhatikan ini. Karena kita fokusnya penyiringan baru perbaikan jembatan. Karena biarpun jembatan kita perbaiki tapi sungainyatidak di benahi, airnya tetap deras masuk ke anak sungai ini. Jembatan rusak lagi,  tutupnya panjang lebar. (hcb) 

Laporan : Hasan L. Bunyu