Sulawesi Tengah

PT Vale Indonesia Diultimatum, Forbes Morowali Sampaikan 5 Tuntutan

365
×

PT Vale Indonesia Diultimatum, Forbes Morowali Sampaikan 5 Tuntutan

Sebarkan artikel ini
Saat pertemuan di ruangan Asisten I Setdakab Morowali. (Foto: Ahyar Lani/KabarSelebes.id)

MOROWALI, Kabar Selebes – Forum Rakyat Bersatu (Forbes) Morowali bersama beberapa aktivis dan warga masyarakat, menggelar aksi unjukrasa terkait PT Vale Indonesia.

Sesuai agenda Forbes, aksi digelar selama tiga hari (23, 24, dan 25 Mei 2022). Aksi pertama digelar di kantor PT Vale Indonesia di Desa Lele, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Senin (23/05/2022).

Aksi itu dipimpin langsung Ketua Forbes Morowali, Abdul Jamil Jauhar, sekaligus menjadi Koordinator Lapangan (Korlap).

Pada aksi itu, Abdul Jamil mengatakan, bahwa keberadaan PT Vale Indonesia di Morowali yang sudah berlangsung selama 50 tahun, diharapkan membawa dampak kesejahteraan bagi masyarakat.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada, Irsyad Amir Nyatakan Siap Bertarung Demi Perubahan Positif untuk Morowali

“Namun seiring perjalanan waktu, PT Vale dengan slogan Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat, hanyalah menjadi slogan semata,” tandas aktivis senior yang akrab disapa Hanto ini.

“Itu hanyalah slogan imingan kepada masyarakat,” tandasnya lagi.

Sesuai Kontrak Karya (KK) PT Vale yang sebelumnya PT Inco, sejak 1968 hingga sekarang belum juga menunjukkan keseriusan dalam melaksanakan aktivitas. Itu dibuktikan dengan belum adanya pembangunan smelter (pabrik) pengelolaan or nikel.

“Sudah 52 tahun keberadaan PT Vale ini, hanya melakukan penelantaran lahan. Bahkan di Desa Lele dan Onepute Jaya sampai hari ini belum memiliki sertifikat kepemilikan lahan akibat KK,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua DMI Morowali, Taslim sebut Pemkab Morowali dan DMI akan Bersinergi Makmurkan Umat

Akibat dari itu, kata Hanto, masyarakat tidak memiliki kepastian hukum atas kepemilikan lahan yang dikuasai PT Vale Indonesia. Olehnya, Forbes Morowali menyatakan sikap yang menjadi ultimatum ke PT Vale, yakni,

1. Mendesak PT Vale Indonesia segera membangun smelter di area konsesi.

2. Mendesak PT Vale segera membebaskan lahan untuk dimanfaatkan masyarakat Desa Lele dan Onepute Jaya.

3. Ganti untung tanaman masyarakat.

4. Pemberdayaan masyarakat dan kontrak lokal.

5. Meminta Pemerintah Pusat dan Daerah agar menjamin ketersediaan lahan di area KK PT Vale Indonesia untuk dikelola masyarakat.

BACA JUGA :  Terbaru, Korban Tewas Akibat Ledakan Tungku di PT ITSS Morowali menjadi 13 Orang

“Apabila poin 1 dan 5 tidak diindahkan, maka Forbes Morowali akan mendesak Pemerintah Pusat untuk mencabut izin dan tidak memperpanjang lagi KK PT Vale,” tegas Hanto menyampaikan ultimatum Forbes.

Usai berunjukrasa di kantor PT Vale Indonesia, Forbes bersama beberapa aktivis dan perwakilan masyarakat menuju Kantor Bupati Morowali. Diterima Asisten I Setdakab Morowali Rizal Badudin dan perwakilan dari Polres dan Kodim.

Pada pertemuan itu, Rizal Badudin mengatakan, bahwa PT Vale sudah harus menunjukkan keseriusan dalam beraktivitas dengan membangun smelter di Morowali.

Termasuk masalah-masalah yang menjadi hak-hak masyarakat harus segera dituntaskan oleh PT Vale Indonesia. (ahl)

Laporan: Ahyar Lani