MOROWALI, Kabar Selebes – Bupati Morowali yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Yusman Mahbub, menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2023, di Hotel Metro, Desa Bente, Bungku Tengah, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Jumat (10/03/2023).
Kegiatan diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulteng, dengan mengusung tema “Kerawanan pada Tahapan Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu tahun 2024”.
Dihadiri Anggota Bawaslu Sulteng Nasrun, Ketua Bawaslu Morowali Mahfud Supu, Pimpinan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Sulteng, Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Morowali, Koordinator Sekretariat Bawaslu Morowali Nursia, Kordiv HPPS ElSefin Lansinara dan Kordiv SDM dan Organisasi Ruslan, serta insan pers.
Kegiatan Rakor IKP berlangsung selama dua hari, pada 09 Maret 2023 – 10 Maret 2023. Diikuti sebanyak 57 orang peserta, terdiri dari Bawaslu Kabupaten/Kota, KPU Morowali, Disnakertrans, Disdukcapil, Dinas Kominfo, dan perwakilan media online serta media cetak.
Ketua Bawaslu Morowali, Mahfud Supu menyampaikan, baru pertama kali daerah Morowali bisa ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakor IKP yang mengundang Bawaslu 12 Kabupaten dan 1 Kota.
“Bawaslu Morowali melakukan upaya pencegahan potensi pelanggaran Pemilu, dengan merangkul stakeholder yang ada, semoga kegiatan Rakor IKP di Morowali bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Ia menuturkan, bahwa melalui Rakor IKP ini bisa menyamakan persepsi dan memantapkan pengawasan, terutama kerawanan pada Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih.
Anggota Bawaslu Sulteng Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat Dan Humas, Nasrun, membuka secara resmi Rakor IKP. Ia menyampaikan, dengan Rakor IKP ini bisa mengundang semua masalah, sehingga bisa bersama-sama mencari solusi untuk permasalahan pemutakhiran data.
“Rakor dilaksanakan guna tercapainya validitas daftar pemilih yang up to date, jaminan data pemilih yang akurat, terkini dan valid menjadi salah satu indikator yang sangat penting dalam pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 mendatang,” jelasnya.
Dilanjutkannya, bahwa tahapan Pemilu serentak tahun 2024 sedang berlangsung dan beberapa tahapan krusial juga tengah berlangsung, yaitu tahapan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih.
Dikatakan Nasrun, beberapa potensi kerawanan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih, diantaranya pemilih ganda, pemilih tidak dikenal/pindah domisili, data pemilih invalid (Nik sama, NKK jenis kelamin tertukar), serta administrasi kependudukan tenaga kerja di perusahaan.
Sekda Yusman Mahbub menyampaikan arah, kebijakan dan langkah-langkah strategis Pemda Morowali dalam penyelesaian masalah di wilayah perbatasan Morowali.
Diharapkan sinergitas dan kolaborasi antara Pemda dan seluruh stakeholder guna meminimalisir terjadinya permasalahan pada Pemilu.
“Intinya bahwa semua masalah pasti bisa diselesaikan, kalau kita semua bersinergi, Pemda, Bawaslu, KPU dan seluruh penyelenggara, InshaAllah semua masalah akan selesai,” ungkapnya. (kominfo/ahl)