Tutup
Sulawesi Tengah

Skandal Korupsi Dana Bansos Covid-19 Mengguncang Kabupaten Morowali Utara

2468
×

Skandal Korupsi Dana Bansos Covid-19 Mengguncang Kabupaten Morowali Utara

Sebarkan artikel ini
Aksi unjukrasa menuntut dugaan korupsi dana bansos pandemi covid-19 di Morut diusut.(Foto: Ilham untuk KabarSelebes.ID)

PALU, Kabar Selebes – Pandemi covid-19 dua tahun yang lalu ternyata menyisakan skandal bagi sejumlah pihak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 tahun anggaran 2020 di Kabupaten Morowali Utara terendus dan gilanya kasus ini pun diduga melibatkan mantan Ketua DPRD Kabupaten Morowali Utara.

Advertisment
Scroll hingga akhir

Lingkar Studi Aksi Demokrasi Indonesia (LS-ADI) mengungkapkan bahwa pada bulan April tahun 2020, pemerintah daerah Morowali Utara merespons pandemi Covid-19 dengan menyalurkan bansos dalam bentuk sembako. Proses pengadaan sembako dilakukan oleh mitra yang ditunjuk oleh pemerintah daerah melalui Dinas Sosial. Setiap kecamatan ditunjuk beberapa kios yang memiliki badan usaha untuk melakukan pengadaan tersebut.

BACA JUGA :  Meriahkan HUT Morut, Wabup Djira Buka Lomba Perahu Naga dan katinting di Tanggul Kolonodale

“Namun kenyataan yang terjadi di lapangan adalah Kios Megaria, yang dimiliki oleh mantan Ketua DPRD Morowali Utara, menjadi satu-satunya kios yang mengelola semua sembako bansos di empat kecamatan tersebut. Sementara kios-kios lainnya hanya menjadi alat nama dan legalitas semata, termasuk buku rekening pemilik kios untuk pembuatan kontrak/surat perintah kerja dan pertanggungjawaban,” ungkap Asriadi, Senin Koordinator Aksi LS-ADI saat menggelar aksi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulteng, Senin (04/09/2023).

BACA JUGA :  Pandangan Umum Fraksi DPRD Morut Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2021

Asriadi juga menyoroti fakta bahwa Kios Megaria awalnya adalah toko pakaian yang kemudian diubah legalitasnya menjadi kios sembako saat mengelola bansos Covid-19.

 Pemilik toko Megaria adalah mantan Ketua DPRD Morowali Utara saat itu. Namun saat dijadikan kios untuk mengelola bansos Covid-19, badan usahanya diganti dan menggunakan nama orang lain yang ternyata merupakan keluarga dekat Ketua DPRD kabupaten Morowali Utara.

BACA JUGA :  Morut Kirim Tiga Atlet ke PON XX, Bupati Delis Janji Sepeda Motor Untuk Peraih Medali Emas

Selanjutnya >>>> Dugaan markup, DPRD Morowali Utara bentuk pansus