Tutup
Sulawesi Tengah

UIN Datokarama Bantu Pemprov Sulteng Dongkrak Pembangunan Desa

44
×

UIN Datokarama Bantu Pemprov Sulteng Dongkrak Pembangunan Desa

Sebarkan artikel ini
Rektor UIN Datokarama Profesor Sagaf S Pettalongi

PALU, Kabar Selebes – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu berperan besar dalam upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) untuk mengangkat desa-desa dari status ketertinggalan dengan memberikan dorongan positif pada percepatan pembangunan desa, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Rektor UIN Datokarama, Profesor Sagaf S Pettalongi, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan dan pengajaran, pengabdian masyarakat, serta penelitian.

Advertising

“Kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun desa-desa di Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Pemprov Sulteng, di bawah kepemimpinan Gubernur Rusdy Mastura, telah mengambil langkah konkret untuk mengatasi ketertinggalan di wilayahnya.

Tiga kabupaten di Sulteng, yaitu Kabupaten Sigi, Tojo Unauna, dan Donggala, berhasil dikeluarkan dari status ketertinggalan berkat upaya keras yang dilakukan.

Penghargaan atas pencapaian ini diberikan oleh Pemerintah Pusat dan diserahkan oleh Wakil Presiden Ma’aruf Amin kepada Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam acara rapat koordinasi nasional afirmasi percepatan pembangunan daerah tertinggal.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras Pemprov Sulteng dalam mendukung pembangunan desa telah membuahkan hasil.

Langkah-langkah yang diambil oleh UIN Datokarama melibatkan mahasiswa yang menjalani kuliah kerja nyata di desa-desa kategori daerah tertinggal.

Selain itu, UIN Datokarama juga membentuk desa binaan di beberapa wilayah Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi Moutong.

Bantuan yang diberikan tidak hanya terbatas pada aspek pendidikan, tetapi juga mencakup pengembangan intelektual, moral, dan keterampilan masyarakat setempat.

Desa binaan juga mendapatkan dukungan untuk membangun usaha masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tidak hanya itu, UIN Datokarama juga terlibat dalam penelitian yang berfokus pada permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di tingkat desa.

Langkah ini memberikan wawasan dan solusi yang lebih baik dalam merencanakan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, provinsi ini memiliki 17 desa sangat tertinggal dan 266 desa tertinggal.

Namun, berkat upaya bersama, pada tahun 2023, jumlah desa tertinggal tersisa 151. Pemprov Sulteng juga mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah desa maju dan mandiri.

Dalam visi untuk masa depan, Pemprov Sulteng bertekad untuk memastikan bahwa pada tahun 2024, seluruh desa di wilayahnya akan keluar dari status ketertinggalan. ***

Silakan komentar Anda Disini….