PALU, Kabar Selebes – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sulawesi Tengah (Sulteng) di tengah tantangan era disrupsi digital dan teknologi.
Dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045, PB PMII merasa bahwa peningkatan SDM adalah kunci keberhasilan.
Sekretaris Jenderal PB PMII, Muhammad Rasfanjani, menyampaikan pentingnya fokus pada SDM sebagai tantangan terbesar bangsa menuju 100 tahun kemerdekaan.
Ia menekankan bahwa era digital bukan hanya menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia, tetapi juga bagi organisasi PMII itu sendiri.
Muhammad Rasfanjani mengajak para kader PMII di Sulawesi Tengah untuk menjadi responsif terhadap perkembangan revolusi Industri 4.0. Mereka diharapkan mampu mengembangkan kapasitas diri dan organisasi untuk menghadapi perubahan zaman dengan cepat.
“Kita harus menghadapi kenyataan bahwa kurikulum yang diajarkan di kampus mungkin tidak lagi relevan dengan dunia kerja yang dipengaruhi oleh disrupsi digital saat ini,” ujarnya.
PMII dianggap sebagai ruang pengembangan kapasitas, kreativitas, dan inovasi, sehingga mereka harus dapat menjawab semua tantangan yang datang dari perubahan dunia.
“Ilmu dan pengetahuan yang terus berkembang adalah senjata utama kita untuk menghadapi semua permasalahan dan tantangan di era ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Ulyas Taha, mengingatkan agar kader PMII terus memperjuangkan nilai-nilai Islam.
Sebagai organisasi ekstrakampus yang memasukkan Islam dalam namanya, PMII diharapkan memegang teguh nilai-nilai agama.
Ketua PKC PMII Sulteng, Moh Rizal, mengungkapkan komitmen mereka untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam menghadapi segala tantangan.
Dengan tema ‘Transformasi Gerakan PMII dalam Menghadapi Tantangan di Era Disrupsi Digital dan Teknologi,’ mereka berupaya mengejar isu-isu yang relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi.
“Tema ini adalah isu menarik yang juga menjadi tantangan bagi Bangsa Indonesia saat ini. Namun, saya yakin bahwa kapasitas kader PMII akan terus kami tingkatkan, dan kami optimis bahwa isu-isu tersebut bisa diatasi,” ujar Moh Rizal.
PMII dianggap sebagai garda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sebagai kader generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) yang berkomitmen kuat untuk misi tersebut.(ant)