PALU, Kabar Selebes – Direktur Utama PT Tambang Batu Sulteng, Mansur Latakka, memberikan klarifikasi terkait kontroversi aliran dana Rp1,7 miliar ke Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.
Dalam jumpa pers di Palu pada Kamis (23/11/2023), Mansur tegas membantah tuduhan tersebut sebagai fitnah.
Dia menjelaskan bahwa dana tersebut merupakan pinjaman usaha yang sah, tercatat notaris, dan tidak terkait dengan Gubernur Sulteng.
“Saya mengklarifikasi tentang pemberitaan aliran dana Rp1,7 miliar yang cukup masif dan katanya mengalir ke Gubernur. Itu ada kekeliruan. Dana Rp1,7 miliar tidak ada kaitannya dengan Gubernur Sulteng. Karena murni pinjaman usaha yang saya lakukan dan kita ikat dalam bentuk notaris ke Ibu Rosi,” tegas Mansur memberi klarifikasi dan bantahan.
Meskipun Mansur membantah penyerahan uang Rp200 juta di rumah makan Al-Jazerah, Jakarta, ia mengelak saat diminta jawaban tegas mengenai pertemuan antara Gubernur dan Ibu Rosi.
Mansur menantang wartawan dengan permintaan bukti seperti kwitansi, rekaman CCTV, atau saksi.
“Kalau itu saya tidak tahu (pertemuan Gubernur dan Rosi). Saya tidak ingat. Karena sudah lama. Ini kasus yang bapak maksudkan ini sudah hampir 3 tahun. Sudah lama. Saya lupa,” kelit Mansur menjawab pertanyaan wartawan.
Mansur juga menyoroti sulitnya mengingat peristiwa yang terjadi hampir tiga tahun lalu dan menegaskan bahwa memberikan jumlah uang besar kepada pejabat, terlebih seorang gubernur, tidak masuk akal.
Adapun aliran uang Rp1,7 miliar dijelaskan sebagai pinjaman usaha antara Mansur dan Rosi, seorang pengusaha Jakarta.
Rinciannya, Rp1,5 miliar untuk pembiayaan proyek kayu di Sulawesi Tengah dan Rp200 juta untuk rehab kantor di Jakarta.
Pertemuan di rumah makan Al-Jazerah pada tahun 2021, yang diduga terkait dengan aliran dana, belum berhasil dikonfirmasi oleh media.
Menurutnya, tidak mungkin dirinya melakukan itu, memberikan uang sebanyak itu kepada pejabat. Apalagi ini seorang gubernur.
“Saya mengerti juga. Sama saja saya bunuh diri. Bukan cuma gubernur yang kena, saya juga kena. Kasih pejabat Rp 1 juta saja sudah kategori gratifikasi, apalagi sampai Rp200 juta,” ujar Mansur.
“Rosi itu pegawai saya di Jakarta. Dia salah satu Direktur di PT Investasi Emas Murni, perusahaan saya. Saya pinjam dana Rp1, 7 miliar ke dia. Selain dananya saya pinjam, dia juga dapat income,” jelas Mansur lagi.
Informasi yang dihimpun media ini, pertemuan di rumah makan Al-Jazerah, Jakarta, terjadi pada tahun 2021.
Sekitar pukul 10 atau 11 siang. Ada beberapa orang yang hadir saat itu.
Termasuk Mansur dan Rosi ikut hadir.
Pertemuan itu dilakukan di salah satu ruangan di rumah makan yang terletak di Gondangdia tersebut.
Muncul istilah usai pertemuan “ini oleh-oleh” yang dikemas dalam bentuk kertas coklat.
Namun, media ini belum berhasil mengonfirmasi beberapa orang yang hadir waktu itu.
Namun, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura sudah membantahnya.
Ia menegaskan tidak pernah menerima aliran dana dari Mansur atau Rosi.
“Dimana dia (Rosi) kasih duit saya? Supaya saya tahu jelas. Jangan fitnah saya, bilang sama dia,” kata Gubernur Rusdy Mastura mengklarifikasi saat jumpa pers di Rujab Siranindi Jalan Moh Hatta, Palu, Rabu (22/11/2023) sore. ***