PALU, Kabar Selebes – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulawesi Tengah, Muh. Amin Parakkasi, menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak pernah mengeluarkan instruksi atau arahan kepada kader-kadernya untuk memilih salah satu pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) RI 2024.
Pernyataan ini disampaikan oleh Amin sebagai respons terhadap informasi yang beredar luas di berbagai platform media sosial. Informasi tersebut menyebutkan bahwa kader Muhammadiyah diarahkan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk memilih salah satu paslon pada Pilpres mendatang. Informasi ini diduga berdasarkan sidang Majelis Tarjih yang membedah tiga paslon Capres-Cawapres, dengan mengambil yang terbaik berdasarkan dalil Al-Qur’an dan Hadis.
“Apa yang beredar adalah hoaks. Terlebih lagi, membawa Majelis Tarjih, yang tugas dan fungsinya bukan pada ranah tersebut,” ungkap Amin di Palu pada Ahad (28/1/2024).
Amin juga menegaskan bahwa Muhammadiyah tetap konsisten pada komitmennya untuk tidak terlibat dalam politik praktis dan tidak terafiliasi pada partai politik tertentu.
“Muhammadiyah tidak dan tidak akan pernah terlibat dalam politik praktis,” tegasnya.
Meskipun demikian, Amin menekankan bahwa Muhammadiyah tidak bersikap apatis terhadap politik. Dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), disebutkan bahwa warga Muhammadiyah perlu aktif dan tidak boleh apatis dalam kehidupan politik. Ini harus dilakukan melalui berbagai saluran secara positif sebagai bentuk keterlibatan dalam masyarakat, dengan prinsip etika atau akhlak Islam sebaik-baiknya, dengan tujuan membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Amin menjelaskan bahwa Muhammadiyah tetap memberikan ruang kepada kader-kader yang ingin berpartisipasi dalam politik praktis, tanpa memandang partai politiknya. Hal ini dianggap sebagai bagian dari gerakan dakwah yang bertujuan menyejahterakan rakyat serta membangun bangsa dan negara.
Menanggapi kontestasi Pilpres 2024, Amin menegaskan secara struktural bahwa Muhammadiyah tidak akan menyatakan dukungan kepada salah satu paslon. Namun, Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada seluruh kader untuk mendukung dan memilih paslon mana pun, sesuai dengan pertimbangan masing-masing.
“Saya percaya kader-kader Muhammadiyah adalah pemilih yang cerdas, yang Insyaallah bisa menentukan siapa yang terbaik dari semua kandidat,” pungkas Amin.***