Tutup
Sulawesi Tengah

Kawal Kasus Kematian MMS, SEMMI Sulteng minta Polda Sulteng Transparan

×

Kawal Kasus Kematian MMS, SEMMI Sulteng minta Polda Sulteng Transparan

Sebarkan artikel ini
jenazah remaja yang diduga korban penganiyaan aparat.(Foto: Dok Keluarga)

PALU, Kabar Selebes – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Sulawesi Tengah menyatakan kesediaannya untuk bersama-sama keluarga korban dalam memperjuangkan keadilan atas kematian MMS, seorang pemuda berusia 19 tahun yang diduga terlibat dalam kasus pencurian handphone di Jl. Basuki Rahmat.

Peristiwa tragis ini terjadi dua bulan yang lalu ketika MMS ditangkap oleh beberapa oknum anggota Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng). Pencurian tersebut dituduh terjadi di Jl. Basuki Rahmat. Namun, keluarga korban menegaskan bahwa pada tanggal 13 November 2023, oknum anggota Polda Sulteng sebelumnya datang ke rumah MMS di Jl. Moh Yamin sekitar pukul 16.30 WITA, namun tidak menemukan MMS.

Advertising

Keesokan harinya, sekitar pukul 02.30 WITA, Tim Resmob Polda Sulteng menjemput orang tua MMS untuk dibawa ke Polda Sulteng. Di sana, keluarga korban mendapat kabar bahwa MMS telah meninggal dunia dan berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Kematian MMS menjadi perhatian serius bagi SEMMI Sulteng.

Baca Juga : Seorang Remaja Ditemukan Meninggal usai Ditangkap Polisi dari Polda Sulteng

Ketua SEMMI Sulteng, Abdi Fauzi, menyatakan keganjalan dalam kasus ini.

“Kematian MMS sangat mengganjal. Banyak hal yang perlu dipertanyakan dan disuarakan untuk mendapatkan keadilan bagi keluarga korban,” ucap Abdi Fauzi, Senin (29/1/2024).

Abdi Fauzi juga merespons pernyataan Humas Polda Sulteng yang menyebut bahwa MMS positif menggunakan metamfetamin dan amfetamin.

“Itu saja kurang jelas, sebab kematian MMS ditemukan luka memar. Artinya, kematian korban kami duga ada hal yang coba ditutupi untuk tidak diketahui oleh masyarakat,” tegas Abdi Fauzi.

Baca Juga : Seorang Remaja Ditemukan Meninggal usai Ditangkap Polisi dari Polda Sulteng

SEMMI Sulteng bersama Organisasi Kemahasiswaan Pergerakan (OKP) lainnya, seperti HMI Komisariat Hukum Universitas Tadulako yang tergabung dalam Front Keadilan untuk Alm. MMS, mendesak Kapolda Sulteng untuk mengusut kasus ini secara transparan. Mereka menuntut agar oknum-oknum yang terlibat dalam tindakan tidak manusiawi harus dihukum dengan tegas agar kepercayaan masyarakat terhadap Institusi Polri tetap terjaga.

SEMMI Sulteng juga menyatakan kesiapannya untuk terus mendampingi keluarga korban dalam mengawal perkembangan kasus ini hingga keadilan benar-benar terwujud. Kasus kematian MMS menjadi sorotan dan tantangan serius bagi pihak berwenang untuk menegakkan keadilan dan transparansi dalam penanganan perkara ini.***

Silakan komentar Anda Disini….