Tutup
Sulawesi Tengah

Mengintip Jantung Industri Nikel di Morowali: IMIP Bukan Tambang, Tapi Kawasan Pengolahan Logam Raksasa

×

Mengintip Jantung Industri Nikel di Morowali: IMIP Bukan Tambang, Tapi Kawasan Pengolahan Logam Raksasa

Sebarkan artikel ini
Sejumlah Pemimpin Redaksi media Sulawesi Tengah saat berkunjung ke IMIP.(Foto: Dok)

MOROWALI, Kabar Selebes – Di balik stigma sebagai kawasan penambangan yang merusak alam, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menyimpan cerita berbeda. Kawasan seluas 4.000 hektar ini bukan lah tambang, melainkan raksasa industri pengolahan logam dengan 60 tenant, 54 di antaranya merupakan pabrik pengolahan logam terkait nikel, mayoritas merupakan investasi asing.

“Dalam IMIP, kami mengolah material logam menjadi berbagai komoditas, bukan kawasan tambang,” jelas Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjaja kepada media pada Jumat (6/3/2024).

Advertising

Komoditas unggulan dari IMIP meliputi berbagai macam material, seperti Nickel Pig Iron (NPI), Carbon Steel, Stainless Steel Slab, Steel HRC, dan banyak lagi. Proses transformasi material logam tersebut, termasuk proses cold roll coil, mengubah warna baja dari hitam menjadi putih.

Seluruh produk baja yang dihasilkan di IMIP, sebelum diangkut ke pelabuhan untuk diekspor ke berbagai negara, termasuk China, berada dalam kondisi gulungan.

Salah satu pabrik yang menarik perhatian adalah PT Huayue Nickel Cobalt (HYNC), yang berfokus pada pembuatan bahan baku baterai listrik. HYNC menjadi bukti nyata bahwa industri di IMIP turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi hijau.

Dalam kunjungan media ke IMIP, Kamis (7/3/2024) dan Jumat (8/3/2024), Kepala Devisi Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan, menjelaskan bahwa kawasan industri ini mengelola berbagai industri terkait nikel, yang terintegrasi dengan produk utama berupa nikel, stainless steel, dan carbon steel.

“Diketahui bahwa PT IMIP ini bukan perusahaan tambang, tapi industri. Bahan bakunya kami beli dari perusahaan lain kemudian diolah di sini,” tegasnya.

Kerja sama antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari China menjadi fondasi pembangunan industri di IMIP, yang mendukung berbagai sektor industri dari pembangkit listrik hingga pelabuhan dan bandara.

PT IMIP mulai beroperasi pada tahun 2013 dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin pada tahun 2024. Transformasi industri terus berlanjut dengan peresmian smelter nikel pertama oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016, dan pencapaian lainnya seperti produksi baja karbon, cold rolled coil, hingga bahan baku baterai yang berkelanjutan.

Dengan perluasan kawasan industri dan terobosan teknologi, IMIP membuktikan bahwa pembangunan industri dapat berlangsung seiring dengan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan.(abd)

Berikut Foto-foto :

Museum Nikel di kawasan IMIP.(Foto: Abdee Mari)
Contoh bebatuan yang mengandung nikel di museum Nikel.(Foto: Abdee Mari)
Salah satu kawasan industri di PT IMIP.(Foto: Abdee Mari)
Salah satu kawasan industri di PT IMIP.(Foto: Abdee Mari)
Situasi di ruangan kontrol PT IMIP.(Foto: Abdee Mari)

Silakan komentar Anda Disini….