PALU, Kabar Selebes – Ketua Umum Pengurus Besar Persaudaraan Indonesia Berdzikir (PB-PIB), Buya H. Muhammad J. Wartabone, menegaskan bahwa organisasi kemasyarakatan (ormas) yang dipimpinnya tidak digunakan untuk kepentingan politik.
Buya MJW, yang juga merupakan anggota DPD/MPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah, menyatakan bahwa PIB dan Washotia didirikan untuk tujuan keagamaan dan bukan sebagai alat penggerak politik.
Dalam pernyataannya, Buya MJW menyampaikan bahwa PIB dan Washotia, yang bergerak di bidang keagamaan dengan tujuan membumikan shalawat di Indonesia, tidak boleh disalahgunakan untuk mendukung pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Persaudaraan Indonesia Berdzikir dan Wanita Sholawat Indonesia adalah perahu suci yang mengajak orang untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam,” ujarnya pada Jumat (17/5/24).
Buya MJW menjelaskan bahwa kedua ormas tersebut telah mendapat pengesahan dari Kemenkumham RI dan dibentuk untuk menciptakan masyarakat yang bertaqwa dan gemar bershalawat, bukan untuk tujuan politik.
“Persaudaraan Indonesia Berdzikir dan Wanita Sholawat Indonesia bukan untuk dukung-mendukung dalam Pilkada,” tegasnya.
Meski Buya MJW berencana maju sebagai kandidat Walikota Palu dalam Pilkada 2024, ia menekankan bahwa pilihan politik adalah hak pribadi setiap individu. Ia mengimbau masyarakat Sulawesi Tengah untuk bijaksana dalam menentukan pilihan politik mereka berdasarkan hati nurani masing-masing. Demikian pula dengan anggota PIB dan Washotia, yang diharapkan dapat menentukan hak pilihnya secara independen.
Untuk menghindari campur aduk antara misi keagamaan dan kegiatan politik, Buya MJW telah membentuk dua organisasi baru yang secara khusus akan menjadi penggerak dalam bidang politik. Kedua organisasi tersebut adalah kelompok relawan yang dinamai Barisan Generasi Merah Putih dan Perempuan Patriotik Indonesia, yang telah mendapatkan persetujuan Kemenkumham dan rencananya akan dideklarasikan pada bulan Juni mendatang.
“Untuk alat sebagai dukung-mendukung, sebagai kendaraan perahu yang untuk mengantar orang berjuang, yaitu Perempuan Patriotik Indonesia dan Barisan Generasi Merah Putih,” tandas Buya MJW.
Dengan langkah ini, Buya MJW berharap dapat memisahkan secara tegas antara aktivitas dakwah dan kegiatan politik, sehingga misi keagamaan PIB dan Washotia tetap murni dan tidak tercemar oleh kepentingan politik.(mt/*)