Palu Bangkit

Bantu Pascagempa Sulteng, United Tractors Habiskan Rp6 M

1011
×

Bantu Pascagempa Sulteng, United Tractors Habiskan Rp6 M

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – PT United Tractors (UT) menghabiskan anggaran sekitar Rp 6 miliar selama proses penanganan pascabencana genpabumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.

Social Responsibility and Communication Head PT United Tractors Tbk Sara K Loebis mengatakan hal itu di sela-sela penutupan program bantaun pascabencana di Kelurahan Balaroa, Kora Palu, Jumat pagi, 19 Juli 2019.

Menurut Sara, anggaran untuk vantuan penanganan selain dari PT United Tractors juga diperoleh dari anak-anak perusahaan PT United Tractors berupa anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan.

Sara juga mengatakan bahwa dukungan pembangunan fisik sekolah-sekolah difokuskan pada tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar sebanyak 10 unit Sekolah yang mendapat bantuan berupa pembangunan sekolah transisi.

BACA JUGA :  Mempertahankan NKRI, Ribuan Prajurit TNI Poso Latihan Tempur di Gunung

Kesepuluh sekolah yang diresmikan itu adalah SDN Balaroa, SDN Inpres Balaroa, SDN Petobo 1, SDN Petobo 2, SDN 4 Bamba, SDN 2 Sindue, SDN 21 Amal Sindue, TK PGRI 2 Amal Sindue, SMKN 8 Palu, dan TK&TB Alkhairaat. Pembangunan gedung sekolah baru ini berlangsung selama enam bulan dan sudah dinanti ribuan anak sekolah.

Bantuan lain, UT juga membangun 20 hunian transisi tetap bagi TNU, tiga instalasi air bersih dan 10 titik fasilitas mandi-cuci-kakus (MCK) umum.

BACA JUGA :  Kapal Tenggelam di Selayar Mengangkut 139 Penumpang

“Kami akan tetap membantu dan mendukung kebutuhan masyarakat meski hari ini merupakan penutupan program penanganan pascabencana di Palu, Sigi dan Donggala. Indonesia akan tetap bersama Palu,” kata Sara.

Direktur UT Edhie Sarwono mengatakan peresmian sepuluh sekolah ini merupakan capaian baik UT dalam penanggulangan pascabencana. Pasalbya salah satu perusahaan Asrra Group ini tidak hanya membangun fisik gedubg semata, namun juga menyiapkan mental peserta didik dan gurunya agar berani berada di dalam ruang kelas,’ kata Edhie Sarwono.

Lanjur Edhie, psikososial support yang dilakukan relawan selama mengajar di sekolah maupun tenda-tenda darurat, sukses membentuk keberanian siswa.

BACA JUGA :  Sakit Dalam Perjalanan, Penumpang Asal Buol Meninggal di Kapal

UT juga memasukkan SMK 8 Palu sebagai salah satu dari ribuan sekolah binaan UT sebagai program nasional.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu Ansyar Sutiadi menyatakan dukungan dan bantuan UT pascabencana begitu besar terutama sektor pendidikan.

Murid-murid juga terlihat ceria dan senang belajar di bangunan sekolah bantuan UT.

Rafli, murid kelas V SDN Balaroa mengaku senang. Meski dia masih tinggal di tenda darurat namun senang karena sudah bisa bersekolah di gedung baru.

SDN Balaroa, salah satu sekolah yang hancur lebur akibat likuifaksi pasca gempabumi 7,4 SR, 28 September 2018 silam. (patar)